Bab 143 - Mbah Bandar Judi bagian 48

394 25 1
                                    

Pak Kades Wahid bergegas menghentikan perkelahian antara mas Harno dengan Sugimin.

"Sampun Bapak Bapak... sampun... jangan berkelahi lagi nggih... !" kata pak Kades sambil menarik tangan mas Warno yang mencengkram leher Sugimin

Dek Aan lantas memeluk kepala mas Harno.

"Istighfar mas, sumeleh nggih ati njejengan mas..."

Nampak nafas mas Harno ngos-ngosan melepas rasa capeknya.

"Hah... Hah... ! Hah... Hah... ! "

Sugimin badannya masih gemetar tak percaya bahwa apa yang dia lihat sungguh mengerikan, kemarahan seorang pria, yang marahnya seakan akan membunuh dia.

"Mak gleg... " suara Sugimin menelan ludah.

Sesaat setelah menelan ludah, Sugimin ambruk masih kaget.

"Gludakkkkkkk..... "

Sugimin diam tak berbicara sedikitpun. Sementara Mas Harno memberikan uang 1 juta tadi ke pak Kades Wahid.

"Pak kades, titip njenengan uruskan, saya ga mau tambah emosi malahan..
" kata Harno memberikan uang 1 juta ke pak Kades lalu mas Harno digandeng dek Aan keluar dari rumah pak Sugimin

"Inggih... inggih mas Harno beres, saya urus... " kata Pak Kades Wahid

Mas Harno dan Dek Aan keluar dari rumah Sugimin. Sementara pak Kades Wahid mememberikan uang tadi ke Jarot.

"Tolong beresin Rot... " kata pak Kades Wahid sambil memberikan uang ke Jaror

"Weleh kok malah aku to?"

"Awakmu sing celak mbi Sugimin... "

"Apes apes, tiap konflik kok dipasrahno aku !"

"Wis ga sah sambat,,ganjarane akhirat gede... "

"Hemmmm !"

Sugimin yang mulai berdiri lalu duduk disamping para ladies-ladies Salon.

"Tenang bos... tenang... " kata salah salah satu ladies... "

Sugimin tetap diam masih shock. Jarot datang langsung memasukan uang tadi ke kantong saku baju Sugimin..

"Wis terima aja pak Sugimin." kata Jarot sambil berusaha memasukan uang titipan Harno ke saku baju Sugimjn

Sugimin nampak masih menolak, tapi Jarot tetap menyakinkan Sugimin.

"Mending nerima uang ini, apa aku kembalikan tapi njenengan nerima bogem mentah dari suamimya Aan... "

"Ojo-ojo Rot, tak terimane aja... "

"Hahahaha.. Pak Sugimin takut ni yeee...." Jarot tersenyum sambil tertawa kecil

Supir Ambulans ( Saat Ajal Menjemput )Kde žijí příběhy. Začni objevovat