5. 🌹 I want you!

557 61 140
                                    

••
"Biasanya orang ngeselin tuh ngangenin"
••

Shena Angeline

I didn't know why the moment when
I wedged in the door was so adorable
••
My Guardian Angel

🌹🌹🌹

Raisa, Teka-Teki 🎵

••

Shena, gadis dengan terusan rok selutut berwarna biru cerah itu tengah duduk manis sembari menatap Arez. Ia tak peduli apakah Arez akan menganggapnya gila ataupun tidak waras karena melihat orang secara terang-terangan. Bahkan Shena yakin jika Arez menyadari tingkahnya saat ini. Hanya saja cowok itu pandai membawa diri sehingga tak mudah terpancing oleh sesuatu yang mengusiknya... atau mungkin Arez sudah terlalu terbiasa dilihat seperti ini oleh fansnya?

Ahaha, fans?

Shena bahkan tak membayangkan berapa jumlah gadis yang menyukai wajah nyaris perfect di depannya itu. Sampai hingga kesekian kalinya Shena mengamati, makhluk itu tampak tak terusik sedikitpun. Arez masih tenang dan tidak terganggu oleh Shena.

Menekuni kegiatan mengintimidasi paras si tampan, Shena seolah menilai segala hal yang ada pada laki-laki itu, kulit wajahnya yang putih bersih seperti model majalah internasional, hidung mancung mulus bak pahatan, iris mata coklat terang berpadu dengan bulu mata yang terbilang panjang dan cukup membuatnya iri, serta alisnya yang tebal mempesona, dan bagian terfavoritnya adalah bibir Arez yang......oke cukup.. Shena tak ingin melanjutkan.

Tapi apa salahnya mengagumi ciptaan Tuhan? Right? Senyum cerah seolah terukir di benak Shena.

Arez yang tengah duduk di depan gadis yang baginya sangat 'aneh' itu menghela nafas dalam-dalam dan menghembuskannya satu persatu. Ia yang sedari tadi pura-pura tidak menyadari bahwa Shena memandanginya, kini mulai jengah. Arez balik menatap gadis di depannya, namun Shena malah cepat-cepat mengalihkan pandang.

Baik Arez maupun Shena kini beralih memandangi wanita cantik yang berdiri di sudut meja. Bagian bawah matanya sedikit berkerut, mungkin kurang tidur, atau bisa juga faktor usia. Rahma, wanita paruh baya yang sedari tadi terlihat amat sibuk menata piring-piring berisi aneka macam masakan, kini menuangkan es teh dari teko ke satu persatu gelas. Wanita paruh baya dengan balutan T-Shirt kuning dan training hijau selutut itu tersenyum manis sembari mengedarkan gelas-gelas berisi es teh ke masing-masing orang, dan yang terakhir es teh untuk dirinya sendiri. Setelah dirasa semua telah lengkap, Rahma duduk dengan anteng dan tersenyum pada empat orang lainnya yang duduk di meja makan.

Aneka aroma masakan menyeruak dan tercium oleh indera penciumannya, gadis itu memandangi satu persatu piring cantik di depannya.

Bukan, bukan piringnya. Tapi ragam masakan yang menggugah selera, sepiring Chap cay penuh lengkap dengan wortel, sawi, sosis, ayam, brokoli, udang, dan kawan-kawannya. Juga sepiring gurame asam manis yang sepertinya memaksa siapa pun untuk mengabiskan keseluruhan daging lembutnya. Di depan Leo juga ada sepiring nasi goreng seafood yang harumnya tak terdefinisikan. Intinya, pasti bakal laper.

"Jadi..." Rahma sengaja menggantungkan kalimatnya, membuat Arez, Shena, Leo dan Anwar menoleh besamaan. Wanita itu masih menggantungkan kalimatnya, terlebih saat menatap cowok berkaos merah yang duduk di depan putri sulungnya. "Arez, kamu makin ganteng ya? Perasaan dulu masih unyu, masih suka ngemut permen yupi, eh sekarang udah ganteng gini." Rahma menggoda Arez sembari tersenyum lebar, kedua sudut bibirnya tertarik sempurna.

My Guardian Angel [MGA]Where stories live. Discover now