11. 🌹 One Clue

321 32 24
                                    

Halo semuaaaa!

Entah kenapa gue greget pas
endingnya part 10

Oke, welcome to part 11
Jangan lupa tekan 🌟

Hope you like it❤

♡Shan♡

🌹🌹🌹

••
Terkadang daya ingat itu menyiksa.
Ia muncul semaunya tanpa peduli bahwa Tuannya tak ingin mengingat beberapa hal.

••

-My Guardian Angel-

••
Why should I think about you?

🌹🌹🌹

The Overtunes, Sayap Pelindungmu🎵

••

09:15
Bel istirahat pertama

"Kantin yuk Rez." Kiki memasukkan kotak bekal yang sudah kosong melompong. "Gue laper banget, sumpah."

Arez menggeleng heran, ia butuh mesin pencerna kata-kata untuk memahami kalimat Kiki barusan. Dari tadi Kiki bercerita sambil melahap habis roti di kotak bekalnya, dan sekarang cowok chubby itu memasukkan kotak kosong itu seraya mengatakan bahwa dirinya lapar. Hebat.

Itu perut apa mesin gilesan padi?

Kiki bergegas keluar kelas setelah mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya. Dengan gerakan sigap, cowok berpipi bakpau itu memasukan dompetnya ke tas dan berjalan keluar kelas. Seolah-olah makanan di kantin akan ludes tak bersisa bila ia terlambat sedetik saja.

Beruntung Arez sama sekali tak kesulitan menyejajarkan langkahnya dengan Kiki. Ralat, 'dengan makhluk yang sedang kelaparan' itu. Karena tinggi Arez diatas rata-rata jadi langkah berjalannya pun tak sama dengan anak-anak yang lain. Lagipula ia punya keturunan western yang cukup kental dan terlihat jelas dari perawakannya.

"Woi ikut woi." Suara bass milik Igo membuat keduanya menoleh. Cowok yang rambutnya agak gondrong itu berlari kecil sambil mengacak-acak rambutnya yang memang sudah berantakan.

Arez sudah mengenali suara itu. Tanpa menoleh ia mengangguk ringan, dan Igo yang baru saja berlari kecil ke arah mereka langsung menanyakan beberapa pertanyaan pelajaran biologi. Seputar Humerus, Ulna dan nama-nama tulang yang sepertinya belum ia pahami dengan benar, lalu Kiki terlihat sedikit menceramahinya.

Namun Arez tampak tak memerdulikan keduanya. Ia memilih berjalan selangkah di belakang mereka. Entah mengapa Arez malah teringat Shena. Perasaannya tidak tenang. Ia merasa bersalah karena sudah ikut campur ke dalam masalah yang ia tak mengerti alurnya. Seharusnya Arez diam, seharusnya Arez tak membuat Shena marah. Tapi ia tak bisa membiarkan gadis itu menampar orang lain.

Semenjak dua jam yang lalu, gadis itu tak kembali ke kelas. Bahkan tak ada satu pun murid di kelasnya yang berniat mencari Shena.

Atau mungkin gadis itu tak mempunyai banyak teman yang peduli? Bukannya Shena mudah bergaul ? Atau ini ada hubungannya dengan masalah tadi? Arez hampir gila karna otaknya mulai dipenuhi pertanyaan aneh dan sialnya ia mulai peduli pada pertanyaan aneh yang memenuhi otaknya.

My Guardian Angel [MGA]Where stories live. Discover now