64. 🌹 Your Reason

259 22 4
                                    

You know I'll be
your life, your voice,
your reason to be
My love, my heart
is breathing for this

Moment, in time
I'll find the words to say
Before you leave me today

Moment - One Direction

•••

"Lo mau bikin orang yang hancurin hidup lo merasa menang dengan mudah? Wake up dear,
get up and destroy them!"

Arez Airlangga

•••

Arez bukan lagi seorang anak baru yang enggan untuk berkomentar mengenai perkembangan isu di sekolah barunya. Arez sudah muak membatu di sekolahnya, ia harus bergerak demi menyelamatkan sesuatu yang teramat penting. Sesuatu yang begitu berharga dan tak dapat di gantikan oleh apapun. Sejauh ini ia sudah pada tahap mengumpulkan semua bukti dan mencari celah yang lebih dalam dari pelaku utama dalam permainan besar ini. Arez akan bermain lebih kotor daripada pelaku picik yang hanya mengandalkan kelengahan targetnya. Kalau perlu Arez akan membuat mereka tidak berminat lagi menjadi penduduk bumi ini. Ia benar-benar ingin menghabisi mereka satu persatu dengan caranya.

"Loh, Queen gadungan sekolah kita mana nih? Tumben kuat sehari gak tebar pesona di sekolah." Suara Kanzia memecah keheningan penjuru kantin sekolah sebelum berganti dengan seruan pekikan tak terima. "WOI SIALAN SIAPA SIH INI?!!"

"Sorry, kesenggol." Jawab Arez enteng begitu isi gelas esteh manisnya tumpah ke rambut ikal Kanzia.

"Bhakss, mamam tuh! Emang bener kudu didinginin pake es batu tuh pala lo biar gak sirik mulu." Kiki berseru heboh mendukung 'ketidaksengajaan' yang Arez ciptakan.

Kanzia menggebrak meja dimana Arez dan Kiki duduk. Gadis berkulit sawo matang itu menatap nyalang kedua laki-laki yang bahkan enggan memperdulikan keberadaannya. "Lo liat aja! Shena gak bakal balik lagi ke sekolah ini!"

"Udah?" Tanya Arez tak berselera. "Mau makan nih gue, laper."

"Lo--" Kanzia mengepalkan tangan di depan wajah Arez namun menahannya dengan erangan tak terima. "Arghh bule sialan!"

Lolly yang baru datang ke meja mereka tampak tak kuasa menahan senyuman gelinya. "Info aja nih, lo tadi dikatain bule sialan."

"Kuping gue gak budeg."

Lolly tergelak, "Mau lo apain tuh ponselnya Erina, kesian sih gue liat dia tadi ketakutan gitu."

Arez mengangkat bahu acuh, "Wait and see aja lah." Putra tunggal keluarga Airlangga itu pun tersenyum skeptis. "Lo semua bakal suka sama apa yang gue persiapin."

"Gue percaya lo kok, bule ganteng."

"Ah elo mah copyan nya Shena, cogan selalu benarr!!" Dengus Kiki tak terima.

Lolly menggeplak bahu Kiki, "Eh mana ada, itu ketos kita juga ganteng tapi gue gak pernah respect tuh. Gue gak sebucin Shena ya, bedain."

"Eh tapi Shena udah putus kan sama Aldrian?" Tanya Kiki memastikan. Sebab desas-desus mengenai hubungan Shena juga berhembus bersamaan dengan sejumlah kabar miring mengenai sahabatnya itu. Meski Kiki tampak tak bergerak selangkah pun dari posisinya, namun atas perintah Arez, Kiki mengumpulkan semua nama terkait dalam penyebaran informasi kebencian pada Shena.

"Udeh, walaupun keliatannya Shena masih sayang sama Aldri- yah panjang umur tuh manusia kagak guna." Lolly mengaduk baksonya dengan kesal. Pasalnya, Aldrian datang bersama Nadien, gadis sok polos yang sudah merusak hubungan sahabatnya.

My Guardian Angel [MGA]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora