31. 🌹 Girlfriend

294 27 6
                                    

••
Gak ada yang paling indah selain bisa bersama dengan orang yang kalian cintai.
••
-Shena Angeline-
°°
MGA
🌹🌹🌹


    Bel istirahat pertama baru saja berbunyi. Baik kelas sepuluh, sebelas dan duabelas, jurusan ipa, ips maupun bahasa, pastilah langsung beralih dari setumpuk buku dan tulisan di papan maupun LCD. Begitu pula dengan gadis berkepang dua yang sedang sibuk merapikan buku catatannya. Sedari tadi ia terus bersenandung semaunya. Tersenyum tidak jelas padahal tidak ada yang lucu dari pelajaran Bahasa Inggris Peminatan. Shena larut dalam kejadian tadi pagi, tepatnya pukul 07.30 WIB di lapangan sekolahnya. Dengan perasaan yang semakin melambung tinggi melewati angkasa, gadis itu memasukkan buku-bukunya ke tas ransel miliknya.

Shena tak pernah berimajinasi akan mendapatkan pengalaman semanis ini dengan cinta pertamanya. Ia tidak pernah oacaran sebelumnya. Apalagi jatuh cinta. Meskipun banyak yang sudah terang-terangan menembaknya sejak ia baru mengenakan seragam putih biru hingga saat masuk SMA. Dan, ternyata begini rasanya. Terus terbayang, memusingkan, memabukkan. Shena merasa terlalu senang walau hanya duduk di kelas.

"Jatuh cinta gak akan bikin lo kenyang. Sana ke kantin."

Suara berat yang khas dan familiar itu membuat Shena terhempas dari angkasa menuju dunia nyata. Ya, itu suara milik Arez. Dan sialnya ia benar, perut Shena sebenarnya sudah mulai keroncongan.

Gadis itu mengahadap teman sebangkunya dengan cengiran super aneh yang pernah Arez lihat. "Lo bener. Gue kayaknya butuh asupan. Bisa gila gue kalo senyum mulu."

"Lo emang udah gila dari dulu." Cibir Arez tanpa memperhatikan makhluk di sampingnya.

Shena tergelak, "Gapapa gila yang penting Aldrian suka."

Hash, bodoamat. Batin Arez mengacuhkannya.

Tiba-tiba Lolly yang ada di bangku paling depan menoleh kebelakang, mendapati Arez yang menangkap pergerakannya juga kegugupannya.  "Arez, lo kan kapten basket yang baru. Gue sama anak cheers mau atur jadwal latian bareng buat kejurnas gitu."

Shena menatap keduanya bergantian. Arez yang tampak enggan menatap Lolly karna fokus dengan ponselnya. Dan Lolly yang juga mengabaikan keberadaan Shena namun juga tak memulai perang panas seperti biasanya. Mata Shena memicing, sandiwara apa yang sedang gadis blonde ini rencanakan?

"Oke, kapan?"

Bibir Shena yang terkatup mendadak sedikit terbuka mendengar jawaban cowok di sampingnya.

Lolly menatapnya tak percaya, sama seperti Shena. Namun Shena masih belum melihat hawa-hawa permusuhan dari wajah Lolly. Gadis blonde itu tersenyum, "Istirahat kedua bisa? Di lapangan basket indoor."

Jawab gak bisa!  Batin Shena menatap cowok yang masih menggulir layar ponselnya santai.

"Boleh. Ntar gue kabarin anak-anak."

Lolly menggeleng cepat, ia terlihat sangat gelagapan. "Gak usah, soalnya kan cuma atur jadwal. Jadi antar ketua aja. Ketua Cheers sama Basket. Lo sama gue."

For God Sake! Gunting rumput mana gunting rumput?

Berbeda dengan Shena yang daritadi menatap penuh ketidaksukaan. Arez dengan santainya mengangguk, "Oke."

What? Batin Shena benar-benar tidak terima.

Lolly tersenyum bahagia, sambil memainkan rambutnya ia berujar lembut, "Thanks ya Rez."

My Guardian Angel [MGA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang