XX. Xtra Part 2🌹

182 9 2
                                    

"Karena ada seseorang yang datang untuk memberikan pelajaran dan ada seseorang yang datang untuk terus menjadi teman dalam perjalanan hidupmu."

•••
Shena Angeline

🌹🌹🌹

M Y    G U A R D I A N   A N G E L

•••

Now playing :

Nicky Youre and Dazy, Sunroof

•••

KETUKAN di pintu kamar terdengar samar-samar menyelinap masuk ke mimpi Shena. Gadis dengan gaun tidur berwarna putih tulang itu menggeram di balik selimut tebalnya. Shena mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya menguap dan mengumpulkan seluruh kesadarannya. Untuk siapa pun orang yang telah berani membangunkan tidur nyenyaknya kali ini, Shena harus memberinya pelajaran. Gadis itu mengusap wajah berkali-kali dan menarik asal sandal berbulunya. Derap langkah sempoyongan khas orang baru bangun tidur mengantarkannya ke depan pintu kamar berbahan jati tersebut.

"Pagi cantik."

"Mati aja lo!" Shena hendak memukul wajah laki-laki tampan yang sedang menghalau kedua tangan Shena tersebut.

Aldrian tak bisa menahan cengirannya, "Santai-santai. Kalem, oke?"

Shena hampir saja mencakar wajah Aldrian jika laki-laki itu tidak dengan cekatan menahan tangannya. "Lo tuh punya masalah hidup apa sih Al? Gak di Surabaya, gak di sini, doyan banget gangguin gue?!"

"Lo juga." Aldrian tersenyum geli, "Lo punya masalah hidup apa sampe doyan banget ganggu pikiran gue mulu, hm?"

Shena mendorong Aldrian ke dinding dan hendak mencekik laki-laki berkaos hitam tersebut. "Mau mati beneran lo?!"

"Eeh!" Aldrian lagi-lagi menghalau kekuatan tinggi dari kedua tangan Shena yang tengah mengamuk. "Gue cuma mau ngajakin lo lari pagi, Shen. Lagian lo aneh banget, tempat sebagus ini malah dipake ngebo doang."

"Lo ngatain gue kebo?!"

Aldrian mengusap wajahnya frustasi. "Gue ngajakin lo lari pagi, sama Kiki, Lolly, Fandi, sama Bima udah berangkat duluan gara-gara cape ngebangunin lo."

Shena berdecak, "Gue tadi itu bangun pagi tau! Gue mandi tapi terus tidur lagi gara-gara belom ada yang bikin sarapan."

"Ya udah ayo gue buatin sarapan." Aldrian menghela nafas. Ia makin hafal dengan tabiat Shena yang marah-marah jika perutnya sedang kosong seperti sekarang. "Jangan lupa ganti baju sebelum turun."

Shena menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Gadis berambut panjang itu kini mengamati dress tidurnya dengan tampang polos."Kenapa?"

Aldrian berbisik tepat di telinga Shena, "Baju lo nrawang."

"Sialan! Kenapa baru bilang?!" Shena kali ini benar-benar mencekik leher Aldrian Brawijaya dengan sekuat tenaga.

"Shen, g-gue gak b-bisa nafas." Aldrian terlambat menghalau tangan Shena dan berakhir kesulitan berbicara normal.

"Bagus! Biar lo mampus sekalian." Shena bersungut kesal sebelum akhirnya teringat sesuatu dan berhenti, "Eh jangan dulu deh, bikinin gue sarapan dulu ya Al."

Aldrian memegang bekas kejahatan Shena dan mengusap lehernya dramatis. "Emang kudu sabar banget kayaknya kalo ngadepin mantan."

"Ngomong apa lu Al?!"

My Guardian Angel [MGA]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon