70. 🌹 Your Choice

385 17 4
                                    


"Tentuin dulu ke mana arah hati lo. Gue gak mau lo menyesal sama pilihan lo nanti."

M Y G U A R D I A N A N G E L

🌹🌹🌹

Malam ini Sovia Airlangga berulang tahun, tepat sehari setelah NSA Awards diselenggarakan. Kemarin, seusai pagelaran besar sekolah yang menghadiahi Arez dan Shena penghargaan Best Perfomance, keduanya langsung berdiskusi perihal dekor dan beragam kejutan untuk Sovia. Terhitung sejak kemarin malam, Shena lebih sering tersenyum dan kembali ceria dan Arez bersyukur atas itu. Setidaknya Shena harus memulai kembali kehidupannya yang baru bukan? Toh, Arez tak akan membiarkan siapapun menghancurkan gadis itu lagi. Arez akan selalu menjaganya.

"Thanks ya udah bantuin handle ini semua, nanti Papa siapin hadiah buat kalian berdua." Ujar Rent yang baru saja datang karena urusan pekerjaan. Laki-laki paruh baya itu lantas menepuk bahu Arez dan melambai pada Shena sebelum berlalu menyusul sang istri tercinta.

Shena tersenyum hangat, "Papa lo romantissss banget!"

Arez menyelipkan sejumput rambut kebelakang telinga Shena, "Iya, gak kayak anaknya." Arez tersenyum, "Itu kan yang mau lo bilang ke gue?"

Ditodong oleh kebenaran dibalik ucapannya membuat Shena nyengir tanpa perlawanan. Gadis itu bahkan terlampau jengkel dengan Arez yang bisa dikatakan sepalu menggantungkannya. Meski Shena paham maksud sorot mata laki-laki itu saat menghayati lagu yang mereka bawakan kemarin malam, menjalani segalanya perlahan hingga tiada ragu untuk memulai jalan baru.

"Finally gue ketemu lagi sama cewek paling cantik versi majalan Vionce!" Suara bariton itu mengejutkan Shena karena muncul tiba-tiba.

"Eung.. Fandy?" Shena tampak sedikit mengingat, "Dan Theo?"

Theo mengangguk membenarkan, "Ingatan lo perfect banget, kaya wajah lo."

"Jauhan dah lo bedua. Lagian sapa yang ngundang kalian ke sini?" Tanya Arez menjauhkan Shena dari jangkauan dua manusia yang sudah menjadi sahabatnya sejak masa Junior High School.

Fandy berdecih, "Heh, mama Sovia yang ngundang kita berdua. Lagian kalo gak salah sih, mama lo juga ngundang mantan lo."

"Chelsy?" Nama itu meluncur bebas dari bibir Shena, entah mengapa perasaan campur aduk mulai bergemuruh dalam dadanya.

Arez menautkan kedua alisnya, sama sekali tak tertarik dengan topik yang sedang dibahas meskipun ia masih belum mau bertemu dengan Chelsy. Gadis itu selalu hadir bersama segala kenangan buruk yang manakutkan bagi Arez dan ia sedang ingin menikmati pesta ini dengan damai.

Theo berusaha menenangkan suasana, "Lo kagak perlu kuatir kalo soal Chelsy, dia menang hoki doang bisa deket ama Arez. Kecuali kalo Alet--

"Lah emang mantan Arez yang gue maksud Aleta, mantan gebetan Arez kan dia. Ngapain bawa-bawa Chelsy, udah bahagia dia mah." Fandy ikut meluruskan.

Namun bagi Arez keduanya malah sedang mengacaukan suasana. Apalagi Arez bisa merasakan pergerakan Shena yang melambat seketika. Memang Fandy dan Theo lebih layak disebut kompor daripada sahabat.

Shena tenru saja mengingat Aleta. Nama itu pernah terucapkan sebagai nama gadis yang benar-benar Arez sukai sebelum ia terlibat cinta yang tak terduga dengan Chelsy. Arez pun mengakui jika Aleta adalah gadis cantik yang pertama kali menolaknya. Shena jujur penasaran dengan sosok Aleta meskipun sesuatu dalam dirinya terasa bergemuruh dan membuatnya kehilangan selera.

Tak berselang lama Sovia Airlangga yang ada di depan pintu samping Hall tampak melambaikan tangan dengan meriah, "Aletaa, apa kabar sayang?"

My Guardian Angel [MGA]Where stories live. Discover now