57. 🌹 Trap

234 17 2
                                    


"Kau tau cara menghancurkan laki-laki yang paling ampuh? Buat mereka kecewa."
•••
-Kanzia Aurellia-

M Y   G U A R D I A N   A N G E L

🌹🌹🌹

Why did you lie to me?
Can't be trusted, good for nothing type of brother
Everything you claimed to be was a lie, lie

Why did you lie to me?
You've been creepin', sneekin', sleepin' with another
Messed up, it's time to leave, so bye, bye

Anastacia - Why'd you lie to me

•••

PAGI yang cerah sejauh mata memandang. Suasana perkemahan yang khas akan alam begitu memanjakan mata di pagi hari, memberikan euforia penuh semangat untuk memulai aktifitas pagi. Lebatnya pohon di sekeliling lokasi yang begitu rimbun, pun bunyi kicauan burung yang merdu, juga sinar matahari pagi yang menghangatkan kulit, memberikan sensasi baru pada muda-mudi yang cukup jarang menikmati suasana khas alam. Tenda-tenda di permukiman camp pun mulai dibuka, aktifitas pagi mulai dari mandi, hingga membuat minuman hangat begitu gaduh memekakan telinga.

"SARAPAN-SARAPAN!!" Teriak sekumpulan anak yang mengangkat kresek besar menuju tenda makanan.

Alya anak kelas IPS dengan tampang tomboy dan penampilan berantakan khas orang bangun tidur tampak sumringah, "Widih gilasih, anak osis borong berapa nih nasi kuning?"

Fina yang merupakan panitia Osis kini menoleh sekilas pada tenda Osis khusus sie makanan, "Kerjasama sama desa terdekat sih, pesen sebelumnya."

"Mantap dah Osis tahun ini." Alya mengangguk bangga.

Memasang sepatu di ujung tenda, Fina terkekeh, "Wehehehehe iya dong dibawah naungan Brawijaya Groups."

Ah iya. Bagaimana Alya bisa melupakan point utama dari kesuksesan Osis di tahun ini. Siapa lagi jika bukan sang ketua osis yang bisa membeli apa pun itu. Tampan dan tajir. "Iya sih Aldrian anak sultan,"

Semua mengangguk setuju. Tentu saja, siapa juga yang berani mengelak fakta tersebut. Aldrian memang tampan dan berdompet menawan.

"Gimana ya rasanya jadi pacarnya Aldrian." Ujar Fina ngelantur. Bukan hal yang aneh sebenarnya bagi murid SMA NSA untuk membayangkan memiliki pacar super ideal seperti Aldrian. Laki-laki itu benar-benar idaman.

Alya yang merupakan teman sekelas Aldrian pun berdecak, "Bangun! Sarapan! Ngayal mulu kerjaan lo!"

Suara langkah kaki yang mendekatkan membuyarkan niat Fina untuk membalas. Tampak dua makhluk kelas IPA yang kini berdiri dengan enggan di depan tenda mereka. "Misi, mau minta tolak angin dua, obat panas satu."

Fina menatap Lolly dan Kiki bergantian sebelum menunjuk ke tenda sebelah. "Oh ada Ly, lo cari aja di tenda sebelah. Langsung masuk aja."

Tanpa perlu mengucapkan terimakasih, Lolly mendorong Kiki menuju tenda yang dimaksud. "Ki, ambilin Ky. Gue males copot sandal."

Mata Kiki membulat tak percaya, "Ebuset, bakal copot sendal aja lo mager. Pantes jomblo."

Lolly menguap melepaskan rasa kantuknya, gadis itu kini menepuk punggung Kiki yang sedang duduk memunggunginya di tenda. "Sini mulut lo gue robek!"

Mengabaikan Lolly, laki-laki berpipi chubby itu tampak khidmat mengangkat strip obat satu persatu, "Banyak banget sih kotak obatnye."

"Lo tau bentuk panadol kagak sih?"

My Guardian Angel [MGA]Where stories live. Discover now