47. 🌹 Let it go

232 26 3
                                    

Jika bahagiamu memang tidak diijinkan bersamanya, lepaskan dia.

🌹🌹🌹

I can be your hero baby
I can kiss away the pain
I will stand by you forever
You can take my breath away

I can be your hero baby
I can kiss away the pain
I will stand by you forever
You can take my breath away
You can take my breath away

I can be your hero

Hero, Enrique 🎶

•••

SHENA berjalan menikmati indahnya pemandangan malam di kota surabaya. Sejauh matanya memandang, hanya perasaan tanpa nama namun terasa familiar yang menjalar di sekujur tubuhnya. Seolah ada sengatan bertenggangan tinggi sedang mengaliri tubuhnya dan memicu daya yang begitu besarnya. Shena tahu, bukan hal yang benar membohongi pacarnya dan malah memilih mengunjungi apartement sahabatnya. Shena tahu, seharusnya malam ini ia segera pulang setelah memastikan Arez Airlangga baik-baik saja. Namun entah mengapa di lubuk hatinya, ia tahu bahwa Arez tidak sebaik kelihatannya. Ada luka besar sedang menganga dan terabaikan oleh pemiliknya.

"Rez, gue mau makan di outdoor deh."

Arez melirik Restaurant di yang mereka kunjungi, tepat di gedung apartement Arez namun di lantai teratas. Restaurant ini memiliki ruangan indoor maupun outdoor dengan nuansa rooftop. Nuansa rooftop adalah hal familiar yang ingin Arez buang sejauh-jauhnya dari ingatannya. Tanpa sadar ia berjalan menjauh.

Shena menarik lengan Arez, "Gue suka makan di rooftop."

Gadis dengan senyuman yang anggun itu merangkum tangan Arez. "Aku suka banget Rez, makan di tempat ini. Soalnya bosen di ruangan mulu."

Ingatan akan dia lagi. Arez menghela nafas gusar, "Gue gak suka makan diluar, dingin."

Gadis berambut panjang itu sontak menoleh dan mendelik hingga rasanya kedua bola matanya hampir terlepas dari rongga. "Hah? Gimana-gimana?" Shena menyelipkan anak rambut ke belakang telinganya dan melipat tangan di depan dada. "Cowok takut kedinginan? Excuse me?"

"Gak suka bukan berati takut." Tangan Arez yang mengepal ia tempelkan pada dahi Shena hingga gadis itu mencebik.

Shena tentu tidak bodoh membaca perubahan sorot mata sayu Arez saat ia mengajak melalui pintu perbatasan rooftop tersebut. "Let me guess, lo takut gamon ya? Soalnya si Chelsy suka ngajakin lo makan di tempat yang kayak gitu? Iya?"

"Bawel lo."

Gadis berambut panjang itu tersenyum pongah, tebakkannya jelas tepat sasaran. "Makan di rooftop! Gak mau tau ya!"

Arez kini menarik kursi tinggi di depan nya tanpa memerdulikan rengekan Shena Angeline yang baginya bukan suatu hal baru yang mengandung urgensi. "Makan sana aja lo, gue di sini."

Jangan ditanya seberapa kesal seorang Shena Angeline mendengar jawaban barusan. "Lo kira LDR couple gitu? Makan bareng beda tempat, hah? Ogah ya, ayo ikut gue."

"Makan doang elah---"

"Yes, lets dinner in this rooftop, and make new memories about rooftop with me. Just you and me,"

Arez tertegun mendengar penuturan tiba-tiba dari gadis ramaping yang kini memimpin langkahnya melewati pintu. Arez yang entah mengapa masih memproses kemauan Shena yang selalu mengandung unsur paksaan. Namun untuk pertama kalinya, Arez tidak keberatan. Sangat tidak keberatan.

My Guardian Angel [MGA]Where stories live. Discover now