55. 🌹 Camp 3

230 18 2
                                    

You are not allowed to worry,
as long as I am with you....

AREZ AIRLANGGA

••

I promise that one day I'll be around
I'll keep you safe. I'll keep you sound

Never Be Alone -Shawn Mendez-

▪︎ ▪︎ ▪︎

MY GUARDIAN ANGEL

🌹🌹🌹

MALAM ini terasa berbeda dibanding malam-malam yang pernah dilalui oleh seluruh peserta Camp SMA Internasional Nusantara. Baik siswa-siswi IPA maupun IPS tampak begitu lhidmat duduk melingkar dengan jarak dua langkah antar masing-masing individu. Dari lingkaran besar yang dihuni oleh siswa-siswi berkaos oranye itu, hanya ada seorang guru yang berdiri di tengah dan bersiap memberikan petunjuk prlaksanaan game utama camp hari pertama ini. Permainan ini ditujukan setiap tahunnya untuk membentuk karakter kuat, saling melindungi dan kekompakan sesama.

Shena duduk memeluk lutut dengan rambut panjangnya yang tergulung rapi keatas. Gadis itu baru saja selesei menyiapkan ransel mininya yang berisi bekal dan air mineral.

"Lo serius gak bawa senter?" Suara berat itu menegurnya, membuyarkan lamunan Shena.

Gadis belasan tahun itu memasang cengiran lebarnya, "Tapi gue janji gak bakal nyasar kok, Rez. Percaya deh."

Arez mendengus sambil memutar bola matanya malas. Sungguh ia malas sekali dengan manusia ceroboh yang satu ini. "Untung hidung lo nempel."

Shena mendengus geli.

Pak Supripto berjalan memutari lingkaran siswa-siswinya sambil memegang tumpukkan kartu yang entah bermakna apa. "Baik saya akan membagikan kartu yang harus kalian simpan masing-masing. Tidak boleh ada yang tahu kartu kalian kecuali dalam keadaan genting."

"Setiap dati kalian yang mendapat kartu worewolf akan saya memberikan pistol bersisi cat merah, simpan dan jangan sampai ada yang tahu kalian worewolf. Sedangkan pistol berisi tinta biru akan di pegang oleh Guardian Angel." Kata Pak Supripto.

"Boleh ditaruh saku pak?" Kata salah satu murid IPS.

Pak Supripto mengangguk, "Boleh, tapi jangan sampai ada yang tau kalau kalian dapat worewolf. Nanti kalian susah dapat mangsa."

Hampir seluruh siswa-siswi NSA mengangguk patuh.

"Tembakkan itu kepada kelompok lawan yang kalian serang. Sebelum menembak, paksa dia untuk membuka kartu. Jika targetmu villager, tembak di kaosnya. Jika targetmu ternyata sesama worewolf kalian boleh saling menembak tapi inget, tinta di pistol kalian terbatas." Pak Supripto tampak sangat serius menjelaskan, selaras dengan wajah seluruh murid NSA yang menegang. "Dan jika target kalian adalah guardian angel, kalian tidak bisa menembaknya. Tapi guardian angel boleh menembak Worewolf."

Kiki mengangkat tangan, "Kalau gak sengaja nembak guardian angel pak?"

"Gak masalah. Toh Guardian Angel gak akan mati sampai gameover."

Igo mengusap wajahnya, "Ebuset enak banget jadi Guardian Angel."

Pak Supripto tertawa, "Nasib kemenangan kalian ada di Guardian Angel, kalau dia berhasil melindungi Villager di tim kalian hingga tidak ada tinta merah di bajunya. Tim kalian berhasil."

My Guardian Angel [MGA]Where stories live. Discover now