28. 🌹 Your Girlfriend?

343 28 0
                                    

••
Seandainya kau tak pernah sebaik ini padaku, apa desiran aneh ini tak pernah ada?
••
-Shena Angeline
°°
MGA
🌹🌹🌹

🎵Jazz-Dari matamu🎵

Shena sudah menghabiskan kurang lebih lima cone ice cream sedari tadi. Mengabaikan Kiki dan Arez yang berjalan selangkah di belakangnya. Sudut matanya sedikit basah karena tadi Arez memarahinya saat meminta cone ketiga, bukan apa-apa, tapi cowok berparas western itu malas mengurusi bocah yang sakit. Ia sudah merasakan sekali menunggu Shena di rumah sakit dan tak berharap ada yang kedua dan seterusnya. Entah mengapa rasanya kesal setengah mati melihat gadis itu terbaring tak berdaya.

Jadi, ia membiarkan Shena ngambek selama setengah jam saat menemani Kiki mencari hadiah untuk ulang tahun adiknya. Namun saat akan naik eskalator dan mencari toys store, Shena malah merengek minta ditemani ke sebuah cafe yang menampilkan poster Ice Cream jumbo rasa vanila. Dan karena tak tega melihat gadis itu menangis seperti bocah, akhirnya Arez menemaninya membeli dua Cone Ice Cream. Dua, dua, oke baiklah. Suka-suka dia saja.

Gadis itu mendongak menatap Arez yang sama sekali tak berminat menatapnya balik, "Rez."

"Hm?"

Terdengar kekehan setelah Shena menyahut, "Jangan marah."

"Gak."

Shena terkekeh lagi, "Ih, itu mah lo lagi marah, Rez."

Tak ada jawaban dari Arez, dan otomatis membuat gadis itu membuka mulutnya lagi, hendak angkat suara lagi. "Rez."

"Gue gak marah Shen." Titahnya tanpa ekspresi.

Shena tersenyum puas, "Oke, temenin beli satu cone lagi boleh kan? Uhuk..uhuk.."

"Nambah terus sana, gak peduli gue. Mau lo pilek, batuk, radang, amputasi leher. Bodoamat."

Kata-kata itu membuat Shena terdiam di tempatnya sembari menjilati ice cream vanila nya tanpa merasa bersalah, "Ooo, berati tadi lo peduli?"

"Eng-enggak, males aja liat lo sakit. Ngerepotin." Jawab Arez tanpa melihat manik mata Shena.

Sedangkan gadis itu malah memandangi Arez dengan smirk meneyebalkannya, hingga mau tak mau Arez berjalan mendahuluinya. "Yayaya, makasih udah peduli walopun lo gak ngaku." Teriak Shena dari tempatnya.

Arez menoleh, memperhatikan Shena yang hampir menabrak balita lucu yang sepertinya baru bisa berjalan. Sedangkan orang tuanya sedang memilah peralatan makan yang sedang promo. Hampir saja balita itu tertendang kaki Shena. Karena gadis itu tak memperhatikan sekitar ketika sudah memegang ice cream. Tak akan.

Arez menarik tangan Shena, "Bisa gak sih lo kalo makan ice cream gak kayak orang mabuk micin?" Kemudian pandangannya beralih pada balita yang kini memeluk kaki Arez sambil mengumam tidak jelas. "Untung lo gak nendang dia."

Cowok itu mengangkat balita cantik itu dan menggendongnya. Membuat balita itu tertawa sambil berkicau bahasa balita yang bahkan Arez sendiri tak memehami maksudnya.

Shena menatap balita itu dengan tatapan bersalah, "Dia kecil banget, mana gue liat. Maapin ya dedek."

Gadis itu mencubit pipi balita yang tengah menempelkan wajahnya di dada bidang Arez. Dan cowok itu tampak tak keberatan, bahkan ia sesekali mengusap rambut balita itu hingga makhluk kecil itu berhenti berkicau yang aneh-aneh. Shena sangat terpesona melihat pemandangan ini, balita itu benar-benar menggemaskan. Apalagi yang menggendong cowok yang kadar kegantengannya lumer-lumer. Ah, lengkap sudah.

My Guardian Angel [MGA]Where stories live. Discover now