15 - Labrak gue, labrak balik

3K 295 46
                                    

Maaf karena update temgah malem, Bee
Bcs, aku punya datanya malem aja💚

▪️▪️▪️▪️▪️

"Masalah hati gak bisa di atur pake ancaman."

▪️▪️▪️▪️▪️

Malam ini, Bulan sedang berada di kamar mamahnya. Dia ingin bercerita sedikit pada mamahnya tentang masalahnya. Bukankah sudah sangat lama Bulan tidak seperti ini semenjak mamahnya jatuh sakit selama 2 tahun. Jika Bulan bercerita hari ini, maka hari ini akan menjadi cerita pertama setelah 2 tahun lamanya.

Bulan sedari tadi menyuapi mamahnya karena mamahnya bilang dia merasa tak enak badan. Bulan merasa senang jika mamahnya kembali sehat dan bisa tertawa bersama Bulan. Bulan mau dalam keadaan seperti ini, selamanya dengan mamahnya.

"Minum dulu, Mah," ucap Bulan sambil menyodorkan segelas air mineral pada Mamahnya.

Mamahnya menerima gelas itu lalu menenggaknya. Setelahnya Bulan kembali menerima gelas itu dan menaruhnya di nakas.

"Mah," panggil Bulan.

"Kenapa? Mau cerita ya?" Bulan tersenyum lalu mengangguk.

"Ada apa?"

"Gini, Mah, kan Bulan punya temen. Nah dia punya cowok, baru jadian. Dia udah percaya banget sama cowoknya. Tapi tiba-tiba dia ngeliat cowoknya jalan sama cewek lain. Menurut Mamah kalau Mamah jadi dia Mamah harus gimana?"

Bukannya menjawab pertanyaan Bulan. Mamahnya justru tertawa mendengar cerita sekaligus pertanyaan Bulan.

"Mah, Bulan nanya, kok malah ketawa?"

"Temen kamu atau kamu."

"Temen aku, Mah."

"Kalau Mamah jadi Bulan-"

Omongan mamahnya langsung di potong oleh Bulan, "temen aku."

"Udah minta maaf belum cowoknya?"

"Udah, Mah."

"Gimana minta maafnya?"

"Dia ngasih Bulan buku, terus semua halamannya dia tulis kata maaf. Terus dia juga ngirim Bulan tiga ratus enam puluh lima chat isinya maaf doang."

"Jadi, Esta udah minta maaf sama kamu?"

Bulan mengangguk, "iya." Mamahnya tersenyum jahil melihat jawaban putrinya yang berhasil ia bongkar.

Tiba-tiba Bulan terkesiap. Dia baru sadar dengan ucapannya yang sedari tadi malah menceritakan dirinya.

"Mah, maksud Bulan-"

Mamahnya mengangguk-angguk, "Mamah tau kok."

"Ha? Kok bisa?"

"Esta cerita semuanya. Surat juga dia cerita. Waktu dia nembak dan kamu nolak, dia juga cerita."

"Kok bisa dia cerita?"

Mamahnya mengedikkan bahunya, "katanya dia harus minta izin buat ajak pacaran kamu. Makanya dia cerita sama Mamah kalau dia mau nembak kamu. Tapi ternyata kamu nolak dia," ucap Mamahnya sambil tersenyum.

"Esta anak baik kok. Pasti dia punya penjelasan di balik jalannya sama perempuan itu. Esta udah jelasin ke Mamah dan hal itu menurut Mamah bukan hal yang patut buat kamu marah. Lagian kamu belum jadian 'kan sama Esta, gak seharusnya semarah ini, kan?" Bulan diam sambil mencerna perkataan mamahnya.

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Where stories live. Discover now