32 - Perubahan Sikap Bulan

2.1K 206 116
                                    

"Hati berusaha percaya. Namun, pikiran tak bisa di ajak bekerja sama."

▪️▪️▪️▪️▪️

Pagi ini Bulan benar-benar terlihat lesu. Badannya masih pegal-pegal akibat kemarin pergi jauh. Walaupun begitu Bulan senang dan sangat menikmati harinya kemarin.

Kemarin Bulan dan Semesta sampai ke Jakarta cukup malam. Mereka juga makan dulu sebelum pulang makanya Bulan terlihat kurang tidur. Belum lagi Bulan harus mengerjakan tugasnya yang baru saja di berikan saat sore.

"Gila, gila! Yang abis ke Bogor," goda Risa saat melihat Bulan datang.

"Gimana? Seru gak?" tanya Ulfa. Tapi Bulan justru menunjukan muka lesunya. "Kok lesu amat? Kemaleman ya baliknya?"

"Gimana sih, harusnya seneng lo di ajak jalan jauh gitu," kata Risa.

"Gue seneng, banget malah. Yang gue gak suka, kenapa lo gak ngasih tau gue kalau Bu Widi ngasih tugas dadakan, anjir. Gak ada akhlak lo berdua."

"Ya gue gak mau kalau lo keganggu waktunya karena mikirin tugas," kata Risa. "Lagian 'kan udah kita kerjain."

"Iya udah di kerjain sama lo berdua. Tapi, gak di tulisin. Sama aja, bego."

"Tapi udah selesai, kan?" tanya Ulfa.

"Ya udah. Gue 'kan gadang."

"Yaudah, clear dong masalahnya? Jangan marah-marah mulu, Lan, nanti lo cepet tua. Lebih tua dari Kak Esta," kata Risa.

"Bacot mulu. Gue sobek lama-lama tuh mulut."

"Serem lo," kata Ulfa. "Yaudah, ayo upacara. Nanti Bu Dwi ke sini, abis lo di pajang di depan."

"Ayo, Lan," ajak Risa.

"AYO! UPACARA! UPACARA! KE LAPANGAN! HEI! HEI! ITU SIAPA YANG MASIH DI DALAM KELAS? AYO KELUAR! ATAU MAU IBU PAJANG DI DEPAN!"

"Tuh denger suara legend. Ayo, Lan, GC," ucap Risa.

"Gue di sini aja. Males upacara."

"Kalau lo mau bolos upacara mending ke UKS. Jangan di kelas, ketauan Bu Dwi mampus lo," ucap Ulfa.

"Siapa yang mau bolos upacara?"

Mereka bertiga kompak menoleh ke ambang pintu kelas. Dan ya, mereka mendapati Bu Dwi di sana. Bu Dwi berdiri dengan tatapan yang mengintimidasi sehingga membuat mereka bertiga bergidik ketakutan.

"Ayo ke lapangan!" ucap Bu Dwi.

"Tapi, Bulan lagi sakit, Bu," kata Ulfa.

"Lagi sakit, lagi sakit. Emang Ibu kira, Ibu gak denger rencana bolos kalian? Ayo ke lapangan!" kata Bu Dwi. "Kamu juga Bulan. Gak ada sakit, sakit."

"Lo sih, jadi gagal 'kan gue istirahat," kata Bulan berbisik pada kedua temannya.

"Kenapa bisik-bisik? Ayo keluar? Atau mau saya pajang di depan langsung?" tanya Bu Dwi.

"Satu..."

"Iya, Bu. Iya, Bu," kata Ulfa. "Sebentar, Bu, lagi cari topi."

"Dua..."

"Ayo, Lan," kata Risa.

Sebelum perkataan tiga keluar dari mulut Bu Dwi. Mereka bertiga lebih dulu berlari untuk keluar dari kelas menuju lapangan.

Matahari mulai terik menyinari siswa dan siswi SMA Rajawali yang sedang melakukan upacara. Sedari tadi Bulan juga bergerak tak karuan. Pelipisnya banyak mengeluarkan keringat. Wajahnya juga terlihat pucat.

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang