63 - Jangan Percaya

1.6K 202 227
                                    

Selamat Membaca, Beenya aku^_^

Tolong berikan vote dan komentar agar Semesta lebih di kenal, ya♥️

Maaf kalau part ini banyak typo dan kesalahan♥️

Loveyou banyak-banyak ♥️

Sekitar ±7 part lagi Semesta bakal ending. Tolong nantikan cerita Qurencia (Spin Of Aland - Rakha & Cia) setelah Semesta selesai, ya!

Aland 2 sama Di Antara Fayda juga lagi proses editing buat PO, doain, ya♥️


▪️▪️▪️▪️▪️

"Penguat dalam segala hal, sahabat dan keluarga."

▪️▪️▪️▪️▪️

Hari ini Bulan akan pergi berlatih volly bersama dengan Semesta. Awalnya Bulan merasa aneh ketika Semesta mengajaknya latihan hanya berdua, padahal biasanya Semesta sangat susah ketika Bulan mengajaknya olahraga bersama. Tapi, Bulan tak mau berpikir macam-macam.

Bulan sudah siap dengan pakaian dan sepatu olahraganya. Kini dia hanya tinggal menunggu Semesta datang. Bulan menunggu Semesta di teras rumahnya karena Fahrul sedang tak ada di rumah, dia sedang mengurus distronya yang kebetulan lumayan ramai hari ini. Walaupun tak seramai sebelumnya.

Tak butuh waktu lama untuk Bulan menunggu, kini motor Semesta sudah terparkir di depan rumah Bulan. Semesta yang baru tiba, langsung melepas helmnya lalu menyimpannya di atas tangki bensin. Setelah itu, dia langsung berjalan mendekat ke arah Bulan.

Semesta mengusap kepala Bulan saat dia sampai di depan Bulan. Hal itu memang menjadi kebiasaan baru Semesta terhadap Bulan baru-baru ini. "Udah lama?" tanya Semesta sambil duduk di kursi yang ada di sebelah Bulan.

"Lama banget. Kayak nunggu gajian."

"Lo ngomong kayak orang yang kerja aja."

"Kan gajiannya dari lo."

"Nanti, ya, kalau lo jadi istri gue."

"Emang gue mau?"

"Kalau gue lamar mau di terima nggak?" Bulan menggeleng sebagai jawaban. "Yaudah, gue lamar orang lain aja."

"Gue mutilasi dulu, baru boleh."

"Cemburuan pacar Semesta."

"BODO!" Semesta tertawa mendengar perkataan Bulan.

Kini Bulan dan Semesta sudah sampai di lapangan tempat biasanya Bulan berlatih volly. Selama dua minggu berlatih, Bulan semakin membaik dan semakin bisa bermain volly. Pelatihnya bahkan yakin kalau Bulan bisa ikut pertandingan.

"Lo serius mau ikut main, Ta?" tanya Bulan saat mereka sedang melakukan pemanasan.

"Kenapa nggak?"

Bulan terdiam sejenak mendengar ucapan Semesta. "Tapi biasanya--"

"Ah itu, gue sekarang udah fit. Semenjak haru itu, gue jadi rajin olahraga."

"Lo yakin 'kan nggak akan gitu lagi?"

"Semoga nggak."

Hari ini, Semesta banyak membantu Bulan untuk berlatih. Semesta juga banyak menyemangati Bulan agar Bulan tak menyerah dengan keadaannya sekarang. Tapi, entah kenapa hari ini Bulan kembali banyak mencentak kegagalan.

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang