67 - Alasan Sebenarnya

2K 204 283
                                    

Selamat Membaca, Bee^_^

Bantu Semesta agar lebih di kenal dengan vote dan komentar kalian, ya♥️ terima kasih❤️

Maaf kalau part ini nggak sesuai ekspetasi, banyak kesalahan dan typo 😍

Loveyou banyak-banyak semuanya♥️

▪️▪️▪️▪️▪️

Coba baca sambil dengarkan mulmed yang aku rekomendasikan, ya😉

🎧Tetap Untukmu - Anneth Delliecia

▪️▪️▪️▪️▪️

"Merelakan. Pikiran memang mendukung. Tapi hati tidak mendukung."

▪️▪️▪️▪️▪️

Sudah dua minggu semenjak kejadian pesawat Angkasa jatuh. Sejak saat itu juga sama sekali tak ada kabar tentang Semesta. Semua orang yang di tanya oleh Bulan tak ada yang mengetahui jawabannya. Mereka semua diam tak mau menjawab Bulan.

Bulan sekarang lebih banyak diam di kamarnya. Dia tiba-tiba sering menangis karena benar-benar merindukan Semesta. Dia juga menjadi orang yang pendiam semenjak kejadian yang benar-benar tak pernah Bulan duga.

Sama halnya seperti saat ini, Bulan sedang terduduk di atas kasurnya. Dia sedang mendengarkan musik pemberian Semesta. Kini Bulan tahu apa alasan lagu ini Semesta berikan. Semua lagunya adalah penguat untuk Bulan. Ada beberapa lagu juga yang menjadi tanda perginya Semesta.

Andai kan kau tau di sini ku rindu
Akan semua kenangan kita

Kuharap di sana kau bahagia
Ku harap kamu tak lupakanku
Andaikan ku bisa mengulang kembali
Masa indah bersamamu
 
Aku merindukanmu, masih merindukanmu
Meski kini tlah jauh hatiku tetap untukmu
Aku rindu perhatianmu, ketulusan dalam hatimu
Meski jarak memisahkan, hatiku tetap untukmu

Lagu ini benar-benar sangat menyiratkan perasaan Bulan sekarang. Perasaan rindu Bulan pada Semesta yang entah dimana keberadaannya. Yang entah bagaimana keadaannya. Bulan merindukan semua kenangannya bersama Semesta.

Bulan sama sekali tak pernah berpikir hubungannya akan mengambang seperti ini. Bertahan walaupun tanpa kabar atau merelakan yang entah akan kembali pulang atau tidak. Bulan hanya ingin Semesta kembali lagi.

Tak terasa air mata Bulan keluar dari matanya. Cepat-cepat dia langsung menghapusnya. Dia tak mau menangis lagi dan menyebabkan matanya sembab. Bulan langsung menyimpan headset miliknya di atas nakas.

Bulan beranjak dari duduknya untuk menuju ke kamar kecil. Tak butuh waktu lama berada di sana, Bulan langsung duduk di depan meja riasnya. Dia memoles sedikit wajahnya. Dia merasa kalau dia membutuhkan udara segar.

Setelah siap, Bulan langsung meraih sling bag miliknya lalu pergi keluar kamar untuk meminta izin para Fahrul.

"Mau kemana, Lan?" tanya Fahrul saat melihat Bulan berjalan menghampirinya.

"Bulan mau keluar. Cari udara segar."

"Mau Kakak temenin." Bulan menggeleng sebagai jawaban.

"Kak," panggil Bulan. "Bulan tahu Kakak pasti tahu sesuatu tentang Esta. Tapi kenapa? Kenapa Kakak nggak mau kasih tahu Bulan? Kakak juga tahu 'kan tentang Angkasa?"

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Where stories live. Discover now