57 - Dunia Baru Bulan

1.8K 207 204
                                    

Selamat Membaca Bee Kesayangannya Thothor^_^

Jangan lupa tap dulu bintang kecilnya dan tulis komentar ya💚 Semoga dengan itu Semesta bisa lebih banyak di kenal orang, aamiin❤️

Semoga suka sama part ini dan semoga tidak mengecewakan. Semoga juga gak ada typo, ya(TT)

Love you banyak-banyak ❤️

▪️▪️▪️▪️▪️

"Saat kegelapan datang, dunia serasa berhenti berjalan."

▪️▪️▪️▪️▪️

Kini Fahrul dan Risa berada di bagian apotik di rumah sakit. Risa sedang mengobati luka yang ada di tangan Fahrul karena Fahrul menonjok tembok sebelumnya. Lukanya lumayan parah.

Awalnya Fahrul ingin langsung kembali ke ruang operasi untuk menunggu Bulan selesai di operasi. Namun, Risa memaksa untuk mengobati lukanya terlebih dahulu agar tak terjadi hal yang tak di inginkan.

"Lo kalau mau nonjok sesuatu harusnya mikir," ucap Risa sambil membersihkan luka di tangan Fahrul. "Masih syukur tadi temboknya gak kenapa-napa. Kalau ancur gimana? Udah lo bayar biaya rumah sakit, eh lo juga harus bayar ganti rugi kerusakan rumah sakit. Ngotak dikit."

Fahrul tidak mencela perkataan Risa. Dia hanya tersenyum melihat Risa yang sedang telaten mengobati lukanya.

Setelah selesai memberikan betadine pada luka Fahrul, Risa langsung membelit tangan Fahrul menggunakan perban.

"Ayo balik," ucap Risa sambil merapihkan barang-barang bekas merawat Fahrul ke dalam kantong plastik.

"Ris," panggil Fahrul.

"Hm," jawab Risa yang masih fokus merapihkan barangnya.

"Kok lo nyamperin gue?"

Risa menoleh. "Karena gue kenal lo. Lo orang yang suka nyalahin diri lo sendiri."

"Kenapa shubuh-shubuh ke rumah sakit?"

"Bulan sahabat gue. Emang salah?"

"Thanks, ya, Ris, lo udah mau jadi sandaran buat gue."

"Gak masalah. Lo 'kan temen gue juga."

Fahrul tersenyum lalu mengangguk. "Ah, iya," ucap Fahrul. "Lo udah maafin gue?"

"Gue lagi coba, Kak. Lupain aja kejadian waktu itu."

"Maaf ya."

Risa mengangguk. "Tapi gue harap lo lupain juga hari ini. Gue gak mau buat lo berharap lebih jauh. Kita 'kan temen dan akan selalu seperti itu."

"Gue gak akan lupain hari ini. Setelah bertahun-tahun gue berusaha, gue bisa dapetin maaf lo, walaupun bukan hati lo."

"Ayo, Bulan udah nungguin," ucap Risa yang berusaha mengalihkan pembicaraan.

Risa langsung beranjak dari duduknya dan langsung berjalan meninggalkan Fahrul yang masih duduk.

"Kak, gimana dokter udah keluar?" tanya Risa pada Chiko yang masih menunggu di depan pintu ruang operasi.

Chiko menoleh. "Belum. Gimana Fahrul. Ada?"

Risa mengangguk. "Ada."

"Baik-baik aja dia?"

"Baik, cuman tadi sedikit emosi aja sama dirinya sendiri."

"Syukurlah, gue manggil orang yang tepat."

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Where stories live. Discover now