17 - Pertandingan dan Kesedihan

2.5K 287 101
                                    

"Kehilangan adalah hal yang paling tak di harapkan oleh siapapun. Apalagi orang itu teramat berarti di hidup kita."

▪️▪️▪️▪️▪️

Bulan sudah bangun sejak pagi-pagi sekali. Dia akan berangkat menggunakan bis yang sudah di siapkan dari sekolah. Dan kali ini dia sedang sarapan sebelum dirinya berangkat.

"Mamah nanti nyusul ya?" kata mamahnya yang duduk di samping depan Bulan setelah memberikan dua potong roti panggang coklat pada Bulan.

Bulan lebih dulu menenggak susu full cream kesukaannya sebelum menjawab perkataan Mamahnya.

"Iya, Mah, tapi dateng lho ya?"

"Iya, sayang."

"Mamah kok pucet? Mamah sakit? Kalau Mamah gak enak badan. Mamah di rumah aja."

"Gak kok. Masa anak Mamah tanding, Mamah gak dateng."

"Makasih ya, Mah." Mamahnya mengangguk menjawab perkataan Bulan.

"Naik apa ke sekolah?"

"Ojol. Ini Bulan mau pesen."

"Oh yaudah. Di abisin dulu!"

"Udah di bawa semua, kan? Gak ada yang ketinggalan?" tanya Mamahnya.

"Kayaknya sih gak ada."

"Kok kayaknya?"

"Bulan gak tau."

"Yaudah, Mamah periksa," kata Mamahnya lalu beranjak untuk ke ruang tengah dan mengecek bawaan Bulan.

"Mamah udah siapin makan siang. Nanti kamu makan ya! Jangan sampai gak makan, nanti maag kamu kambuh," teriak Mamahnya.

"Iya, Mah."

Kini Bulan sedang menunggu ojol di ruang tengah sambil asik bermain ponsel. Dan saat Mamahnya datang dan duduk di sebelahnya, Bulan langsung memasukan ponsel tersebut ke sakunya.

"Bulan..."

Bulan menoleh dan tersenyum menatap mamahnya, "kamu harus bisa bertahan sampai akhir ya, sayang, seperti Bulan biasanya."

"Kamu captain. Kamu harus bisa buat tim kamu berhasil di pertandingan kali ini dan buat kalian maju untuk mewakili Jakarta."

"Bulan anak hebat, apapun rintangannya, Bulan pasti bisa ngelewatin semuanya. Baik ada Mamah ataupun gak ada."

"Mah ngomong apa, sih?"

Mamahnya tersenyum lalu membawa Bulan ke pelukannya, "sayang, kamu anak kuat banget. Kamu berhasil lewatin dua tahun dan jaga Mamah selama itu."

"Tolong terus kuat ya, sayang."

Tak terasa air mata Bulan malah menetes, "Mamah ngomong apa? Bulan gak suka Mamah ngomong kayak gini."

"Sayang, kuat selalu."

Bulan membalas pelukan mamahnya. Dia memeluk mamahnya erat seakan jika di longgarkan sedikit saja mamahnya akan pergi. Bulan menangis di pelukan mamahnya.

▪️▪️▪️▪️▪️

Kini Bulan dan timnya sudah siap untuk menuju ke SMA Gelora Bangsa dan melaksanakan pertandingan di sana. Bulan sebagai captain benar-benar membawa timnya dengan baik selama latihan. Karena itu, Bulan terpilih sebagai captain di timnya sekarang.

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Where stories live. Discover now