37 - Ada Apa dengan Bulan? (2)

1.8K 202 172
                                    

"Banyak orang yang bicara, namun untuk mencarimu tak ada yang punya cara."

▪️▪️▪️▪️▪️

"Neng Bulan bener-bener tersiksa ada di rumah itu," kata Bu Nani. "Ibu lega Neng Bulan milih keluar. Walaupun Ibu tahu pasti Neng Bulan lagi mikir seribu cara buat ketemu papahnya."

"Bu... Ibu bener-bener gak tau di mana alamat Bulan?" tanya Semesta.

"Setelah Neng Bulan pergi, Bulan gak pernah ke sini lagi."

"Bulan pergi sama siapa, Bu?" tanya Risa.

"Sama laki-laki. Kayaknya seumuran kamu," kata Bu Nani pada Semesta. "Ibu gak tau pasti namanya. Tapi, cowok itu suka jemput Bulan di sini," jelasnya.

"Chiko," gumam Semesta.

"Kenapa, Kak?" tanya Risa.

Semesta menggeleng. "Gak apa-apa."

"Bu, kalau Bulan ada kabar nanti tolong kabari kami, ya. Risa udah tulis nomor Risa 'kan di hp Ibu?"

Bu Nani tersenyum lalu mengangguk. "Ya, Neng, semoga Neng Bulan segera ada kabar ya."

"Yaudah, Bu, terima kasih banget karena waktunya udah mau kami sita buat nanya tentang Bulan," kata Risa.

"Gak apa-apa, kok. Ibu juga mau Neng Bulan segera ketemu."

"Kami pamit ya, Bu, makasih sekali lagi," kata Risa.

"Ya, sama-sama."

Risa dan Semesta melangkahkan kakinya menuju ke arah motor Semesta. Entah apa yang akan mereka lakukan selanjutnya untuk menemukan keberadaan Bulan.

"Gue masih gak nyangka Bulan nutupin semuanya dari kita," kata Risa saat mereka sedang memakai helmnya.

"Udah, Ris, gue juga merasa bersalah karena gak bisa ada buat Bulan. Bego 'kan gue? Padahal nyokapnya nitip Bulan sama gue."

"Kak, kita mau cari Bulan ke mana lagi?"

"Lo balik aja, Ris, ada sesuatu yang mau gue urus," kata Semesta. "Gue anter ya."

Risa mengangguk. "Kalau ada kabar tentang Bulan langsung bilang sama gue ya, Kak?"

"Iya, ayo naik," kata Semesta.

Setelah mengantarkan Risa pulang ke rumahnya. Semesta tidak langsung pulang ke rumah. Dia melajukan motornya menuju ke tempat seseorang yang namanya sedari tadi beegentayangan di pikirannya---Chiko.

Semesta langsung turun dari motornya setelah dia sampai. Semesta pergi ke tempat di mana biasanya Chiko kumpul bersama teman-temannya.

"Gue mau ngomong sama lo," kata Semesta yang berhasil membuat Chiko menoleh. "Ayo!" Semesta pergi.

"Bro, gue ngobrol dulu bentar," kata Chiko kepada teman-temannya yang di jawab anggukan.

"Kenapa tiba-tiba lo dateng ke sini?" tanya Chiko saat keduanya sudah duduk berhadapan dengan segelas kopi susu di hadapannya masing-masing.

"Bulan. Lo tau masalah Bulan, kan?"

Chiko tersenyum miring. "Gue gak tau apa-apa masalah Bulan. Kenapa lo terus nanya itu?"

"Gue emang orang bego. Tapi, masalah ini gue ngerti."

Semesta menceritakan pada Chiko tentang apa yang dia tahu dari Bu Nani tadi. Semesta tidak bisa menebak, Chiko tahu akan semuanya atau tidak. Ekspresi yang tersirat di wajah Chiko tidak bisa di tebak. Chiko benar-benar mendengarkan Semesta dengan serius.

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang