31 - Taman Bunga Nusantara

2.2K 236 122
                                    

"Bukan merubah agar lebih baik, tapi memperbaiki."

▪️▪️▪️▪️▪️

Bulan baru saja bangun, dia lupa kalau hari ini Semesta akan menjemputnya. Setelah bangun, dia langsung bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah itu, dia memakai pakaian yang sangat simple. Dia hanya memakai jeans dan kaos yang ia masukan ke dalam celana dan juga sepatu kets yang setia melengkapi kemana pun Bulan pergi.

Bulan sedari tak bisa tenang, dia sedari tadi tergesa-gesa, khawatir Semesta akan datang sebelum dirinya siap. Bulan langsung keluar dari rumah. Dan benar saja, saat Bulan baru keluar, Bulan melihat Semesta yang sudah duduk di depan rumahnya. Semesta terlihat berpakaian rapih. Memakai jaket, sepatu kets, sarung tangan dan memakai masker yang sekarang turun di lehernya.

"Bagus, baru bangun," ucap Semesta yang malah membuat Bulan menampilkan sederet gigi putihnya.

"Pake kaos pendek?" tanya Semesta.

Bulan mengangguk sambil menautkan alisnya karena bingung dengan pertanyaan Semesta. "Emang kenapa?"

"Ganti! Nanti lo gosong."

"Bener-bener pengen gue jait mulutnya ya?" ucap Bulan.

"Bercanda, Lan. Tapi, gue serius. Ganti sana!"

"Ya emang kenapa?"

"Gak usah pamer. Gak suka gue."

Bulan memutar bola matanya malas. "Panas Esta. Gerah kalau pake baju panjang."

"Ya pake jaket dong. Kan bisa di lepas kalau gerah."

"Harus?"

"Iye, Bego. Ayo cepet keburu siang."

"Emang kita mau ke mana sih?"

"Mulut lo lama-lama gue jait ya? Nanya mulu," ucap Semesta. "Udah sana! Ambil jaket."

"Iye," ucap Bulan lalu kembali ke dalam untuk mengambil jaket.

Tak lama Semesta menunggu Bulan, akhirnya Bulan kembali keluar. Tapi, Semesta kembali menghembuskan nafasnya saat melihat Bulan bukan memakai jaket melainkan kemeja kotak-kotak.

"Mau complain lagi?" tanya Bulan.

Semesta mengangguk. "IYA! Pake jaket, Lan, batu banget sih lo."

"Emang kita mau ke mana, sih?"

"Ganti dulu baru gue jawab," kata Semesta.

"Bener ya?" Semesta mengangguk. "Awas lo. Nanti gue cincang kalau boong," kata Bulan lalu kembali masuk ke dalam.

"PAKE YANG RADA TEBEL. BAWA MASKER PAKE KACA MATA!" teriak Semesta.

"IYA."

Bulan kembali keluar dari rumahnya dengan semua yang Semesta perintahkan. Bulan sudah menggunakan jaket yang lumayan tebal. Dia juga menggunakan masker dan kaca mata bening yang bertengger di hidungnya.

"Ayo berangkat!" kata Bulan.

"Udah sarapan belum lo?" tanya Semesta.

Bulan tersenyum lalu menggeleng. "Belum."

"Iya lah belum. Gue dateng aja masih tidur."

"Kok lo gak mencet bel?" tanya Bulan.

"Kasian. Bi Lastri gak ada, kan? Ke mana? Udah berapa lama Bi Lastri pulang kampung?"

"Kok lo tau?"

"Kan gue bilang jangan ada yang di tutupin, Lan, pantes akhir-akhir ini lo selalu berangkat siang. Kenapa?"

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang