19 - Semesta, Busway dan Jakarta

2.8K 298 120
                                    

"Semesta tolong berpihaklah padaku. Bantu dan doakan aku kuat menghadapi masalah ini."

▪️▪️▪️▪️▪️

Hari ini Semesta datang pagi-pagi ke rumah Bulan karena Semesta akan membawa pergi Bulan mengelilingi Jakarta menggunakan busway. Sama seperti yang telah Semesta janjikan pada Bulan beberapa hari lalu. Dan Semesta menepati janjinya hari ini.

Semesta duduk di ruang tengah menunggu Bulan yang sedang bersiap di kamarnya. Saat Semesta datang tadi, Bulan belum mandi. Makanya Semesta cukup lama menunggu Bulan di sini.

Semesta hanya menggulir-gulir layar ponselnya selama menunggu Bulan. Dia sama sekali tidak tahu hal apa yang akan di lakukan selama menunggu. Jadi, dia hanya menggulir timeline saja.

Semakin hari, keadaan Bulan semakin membaik sejak kehilangan mamahnya. Dia bahkan sudah ceria lagi. Namun, Semesta yakin Bulan masih suka menangis jika dia sendirian di rumah.

"Ayo!" kata Bulan saat dirinya sudah berdiri di sebelah Semesta duduk.

Semesta menoleh saat mendengar suara Bulan. Dia melihat Bulan yang sudah siap dengan pakaiannya yang sederhana. Namun hal tersebut terlihat sangat cantik dan cocok di pakai oleh Bulan.

"Calon pacar gue cantik banget," kata Semesta.

"Geli. Emang gue mau sama lo."

"Liat aja ya, kalau lo jawab ayo nanti gue bakal teriak di jembatan penyebrangan."

"Bener ya?"

"Iya. Janji gue."

"Yaudah ayo."

"Lo udah sarapan?" tanya Semesta.

Bulan menggeleng, "belum lah. Lo dateng pagi-pagi buta gini. Lo dateng aja gue baru bangun dan belum mandi."

"Yaudah, ayo kita cari sarapan," kata Semesta sambil berdiri dari duduknya.

"Kita gak naik motor ya," kata Semesta.

"Kok gitu? Motor lo gak ada bensin? Pake motor gue aja."

"Kutu lo. Motor gue tangkinya selalu full. Gak pernah kehabisan bensin."

"Ya terus?"

"Gue 'kan mau ngajak ko keliling Jakarta naik busway."

"Ngapain kita keliling Jakarta?"

"Biar lo tau bukan cuman ada satu titik dalam hidup yang buat lo bahagia."

"Hah?"

"Kebiasaan gue di hah hah in. Gue emang keliatan kayak kelomang ya?"

"Tadi lo baca quotes siapa?"

"Ayo ah, bacot mulu lo," kata Semesta sambil meraih tangan Bulan untuk ia genggam dan tarik keluar. Namun, Bulan cepat-cepat menepisnya.

"Gak usah pegang-pegang, gue bisa jalan sendiri," kata Bulan lalu pergi meninggalkan Semesta keluar.

"Mau modus gagal mulu," gumam Semesta.

Semesta langsung keluar menyusul Bulan. Mereka langsung berjalan mengikuti kemanapun langkah Semesta berjalan. Sebelum mereka pergi, mereka memutuskan untuk mencari sarapan. Karena, Semesta akan membawa Bulan pergi sampai sore, bahkan bisa jadi malam.

"Mau itu gak?" tanya Semesta sambil menunjuk salah satu tukang lontong sayur yang berada dekat halte.

"Lontong sayur?" tanya Bulan memastikan.

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora