64 - Donor Kornea Mata

1.9K 201 270
                                    

Selamat Membaca, Bee^_^

Boleh bantu kasih vote dan komentar, ya, agar Semesta lebih di kenal♥️

Maaf kalau part ini tak sesuai ekspetasi dan banyak typonya♥️

Loveyou banyak-banyak 💙

Selamat Mensiversary 9th Big Family Bee✨ Terima kasih buat semua yang bertahan sampai di detik ini♥️

▪️▪️▪️▪️▪️

"Apakah berterima kasih cukup untuk membayar jasa yang begitu besar?"

▪️▪️▪️▪️▪️

Sore ini, Bulan sedang berada di dapur bersama Bi Murni yang sedang memasak untuk makan malam. Bulan sedari tadi banyak bercerita dengan Bi Murni. Bahkan, Bi Murni banyak tertawa karena Bulan banyak membuat candaan. Bi Murni senang karena Bulan sudah kembali ceria setelah beberapa saat murung karena volly.

Soal pertandingan volly juga sudah sebulan berlalu. Dan Bulan dinyatakan akan di ikut sertakan dalam pertandingan. Beberapa hari lalu pelatih mencoba Bulan bermain bersama tim dan hasilnya memuaskan walaupun Bulan tidak melihat seperti yang lain. Pelatih dan timnya berharap Bulan bisa bertahan sampai pertandingan.

Bulan sering sekali berlatih sendiri karena dirinya mendapatkan kepercayaan dari pelatihnya. Dia bekerja keras agar tak mengecewakan banyak orang. Bulan berkata dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia bisa melakukan semuanya.

Saat Bi Murni dan Bulan sedang berbincang, tiba-tiba Fahrul yang baru saja pulang mengejutkan keduanya. Fahrul pulang dengan wajah yang terlihat sangat bahagia.

"Kenapa, Den, kok semangat banget?" tanya Bi Murni.

"Fahrul ada kabar bahagia," jawab Fahrul yang membuat Bi Murni dan Bulan menautkan alisnya.

"Kabar bahagia apa?"

"Iya. Kabar apa, Den? Senyum Den Fahrul sumringah banget."

"Buat Bulan," kata Fahrul.

"Buat Bulan?" tanya Bulan mengulangi perkataan Fahrul.

"Iya, buat kamu."

"Apa, Kak?"

Bukannya segera menjawab pertanyaan Bulan, Fahrul justru menunduk. Matanya berkaca-kaca. Dia ingin menahannya, tapi tidak bisa, sampai akhirnya air mata jatuh dari matanya. Hal ini benar-benar membuat Fahrul bahagia dan sangat bahagia. Mungkin hanya dengan kabar ini Fahrul menjadi orang paling bahagia di dunia.

"Den, kenapa? Kok nangis?" tanya Bi Murni yang menghampiri Fahrul lalu merangkulnya.

"Kakak kenapa nangis? Katanya kabar bahagia," kata Bulan.

Fahrul menghapus air matanya lalu kembali mendongakan kepala. "Fahrul bahagia banget sampai nggak bisa kalau nggak nangis," kata Fahrul.

"Sebenernya ada apa, sih, Kak? Distro balik lagi? Laku banyak?"

Fahrul menggeleng. "Bukan."

"Den Fahrul dapet pesenan banyak?" tanya Bi Murni.

"Bukan."

"Terus apa, sih, Kak?" tanya Bulan.

"Tadi Kakak dapet telpon dari dokter kamu," ucap Fahrul.

"Dari dokter?" tanya Bulan.

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن