69 - Semesta Kembali

2.5K 220 214
                                    

Selamat Membaca, Bee^_^

Tolong bantu sebarluaskan Semesta, ya♥️ Tolong berikan komentar dan vote ahar Semesta banyak di kenal✨ Terima kasih

Maaf kalau part ini tidak sesuai eskpetasi, banyak typo dan juga kesalahan♥️

LOVE YOU BANYAK-BANYAK ♥️

Besok Semesta Ending😣 Nggak pernah kerasa, ya, udah mau tamat aja😄 Makasih udah bertahan♥️

▪️▪️▪️▪️▪️

"Terima kasih telah hadir untuk membalas rindu yang sudah tak bersuara."

▪️▪️▪️▪️▪️

Hari ini, Bulan niatnya tidak mau pergi kemanapun. Dia hanya ingin istirahat di rumah karena sudah berhari-hari lelah saat mencari keberadaan Semesta. Jika di bilang rindu, pasti! Bulan sangat amat merindukan Semesta.

Bulan ada di kamarnya. Dia duduk di kursi belajarnya sambil membaca kembali surat-surat yang Semesta berikan padanya dari awal. Bulan tersenyum sendiri ketika membacanya. Bulan heran kenapa Semesta punya banyak akal untuk membuat hal seperti ini. Bulan juga senang karena Semesta adalah laki-laki yang unik. Dia mampu memberikan Bulan sesuatu yang berbeda.

Bulan beralih pada album foto yang pernah Semesta berikan padanya. Foto-foto nya telah bertambah karena sudah diisi oleh foto mereka berdua selama bersama. Bulan dan Semesta tak pernah lupa untuk mengisi album itu setiap harinya. Baik dengan foto Bulan, Semesta ataupun ketika sedang berdua.

"Ta, makasih banyak, ya. Makasih karena lo selalu kasih hal unik yang nggak akan pernah bisa gue lupa," ucap Bulan ketika dia sampai di foto Semesta yang paling akhir. "Gue nggak pernah bayangin hari ini tiba. Hari dimana gue harus sendirian tanpa lo. Kayaknya gue udah bergantung banget sama lo."

Mata Bulan berkaca-kaca. Namun, akhirnya dia lebih memilih untuk menutup albumnya. Dia menyimpan album tersebut di tempat semula lalu dia beranjak dari duduknya.

Bulan merasa kalau dia di rumah, dia akan selalu mengingat Semesta. Jadi dia memutuskan untuk pergi keluar menghirup udara segar. Daripada dia terus menerus mengingat Semesta dan bisa membuatnya terus menangis.

Bulan sudah siap dengan pakaian simplenya. Hanya menggunakan jeans yang di padukan dengan sweater. Bulan menggunakan tote bag yang di dalamnya sudah terdapat earphone, MP3, kamera fujifilm dan hal lainnya yang Bulan butuhkan.

Benar kata orang-orang, Bulan harus bangkit. Walaupun perlahan, Bulan pasti bisa. Bulan duduk di depan meja riasnya. Dia melihat wajahnya yang terlihat sangat berantakan karena sudah jarang di urus akibat masalah yang dia alami. Wajahnya juga sedikit tirus karena jadwal makan yang berantakan. Bulan mulai memoleskan make up ke wajahnya dengan tipis, agar Bulan terlihat lebih fresh.

Setelah selesai, dia langsung pergi keluar rumah lalu mencari taksi untuk membawanya pergi lebih jauh menghirup udara segar.

"Pak, tunggu sebentar, ya," ucap Bulan setelah dia turun dari taksi.

"Iya, Mba," ucap supir taksi.

Bulan menoleh ke kanan dan ke kiri secara bergantian. Dia sudah ada di sebrang jalan yang di depannya adalah distro brov, distro milik Fahrul. Bulan sengaja kesini lebih dulu untuk meminta izin. Kebetulan jalannya juga satu arah dengan tempat tujuan Bulan pergi.

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Where stories live. Discover now