EXTRA PART 1 : Akhir Sebuah Perjuangan

3.2K 228 216
                                    

Selamat Membaca extra part pertama^_^

Kalian mau dapet berapa extra part, nih?✨

Tolong selalu dukung Semesta dengan vote dan komentar kalian, ya♥️ Tolong sebarkan dan beritahu semua kalau cerita Semesta ada, terima kasih✨

Maaf kalau extra part pertama tidak sesuai ekspetasi apalagi ada typo^_^

Loveyou banyak-banyak ♥️♥️

▪️▪️▪️▪️▪️

"Jika hati sudah tak saling menggenggam untuk apa terus memperjuangkan sendirian?"

▪️▪️▪️▪️▪️

Sudah dua minggu sejak hari pertunangan Semesta dan Karin. Semenjah hari itu juga tak ada pertemuan yang terjadi antara Bulan dan Semesta. Apapun alasannya, sudah tidak ada lagi alasan untuk Bulan menemui Semesta.

Bulan sedang mencoba melepas Semesta seutuhnya. Itu pilihan Semesta, Bulan tidak mau memaksa. Lagipula, bagaimanapun ujungnya, Semesta akan tetap bersama Karin. Semesta akan tetap pada pendiriannya.

Hari ini, Bulan akan pergi bersama Fahrul. Mereka berdua akan mengunjungi cabang distro milik Fahrul yang sedang dalam proses pembangunan. Dengan ini, Fahrul resmi memiliki dua distro miliknya sendiri.

Setelah siap, Bulan keluar dari kamarnya. Dia menghampiri Fahrul yang sudah ada di meja makan bersama dengan Bi Lastri. Bulan langsung duduk di tempatnya setelah menyapa Fahrul dan Bi Lastri. Setelah itu, dia langsung memakan sarapannya.

Fahrul tahu bagaimana keadaan Bulan sekarang. Fahrul tahu tidak akan mudah untuk melupakan seseorang yang sudah memberikan kenangan manis. Fahrul tahu, Bulan menyembunyikan semuanya.

"Kamu beneran nggak apa-apa kalau ini lama?" tanya Fahrul.

"Nggak apa-apa, Kak, lagian sekalian ngisi waktu luang libur."

Sebentar lagi, Fahrul dan teman-temannya akan menghadapi ujian sekolah yang sangat banyak. Mereka harus lebih fokus dalam hal pelajaran dan mendapatkan nilai yang baik nantinya.

"Yaudah, biar liburnya produktif."

Bulan tersenyum lalu mengangguk. "Iya, dari pada di rumah terus."

Motor Fahrul kini sudah berjalan untuk menuju ke distro miliknya. Selama perjalanan, Bulan lebih banyak diam. Bulan hanya akan berbicara ketika Fahrul mengajaknya. Entah kenapa, Bulan jadi susah mencari topik pembicaraan akhir-akhir ini.

Setelah, kurang lebih setengah jam berada di perjalanan, kini Bulan dan Fahrul sudah sampai di tempat tujuan. Mereka langsung turun motor dan melangkahkan kakinya untuk melihat lebih dekat bangunan yang di perkirakan sekitar dua sampai tiga minggu lagi akan jadi.

"Lan," panggil Fahrul yang membuat Bulan menoleh.

"Kenapa, Kak?"

"Tolong beliin kopi boleh?"

"Dimana?"

"Di deket sini, tadi kita lewat kok."

"Oh, oke," kata Bulan sambil mengangguk-angguk. "Kopi apa? Americano?"

"Iya, dua americano."

"Dua? Bulan 'kan nggak suka americano."

"Nanti ada yang mau dateng."

"Siapa?"

"Temen Kakak."

"Oh, yaudah, Bulan langsung, ya?"

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Where stories live. Discover now