60 - Hari Pertama

1.7K 215 222
                                    

Selamat Membaca, ya^_^

Ting bantu Semesta dengan vote dan komentar, ya, supaya Semesta lebih di kenal❤️

Maaf kalau semisal part ini tidak sesuai ekspetasi dan banyak typo, tolong maafin aku, ya❤️

Aku nggak pernah nyangka Semesta bisa sampe di part ini 😆 makasih dukungannya, ya♥️

Jangan lupa share Esta❤️

Love you banyak-banyak 💙

▪️▪️▪️▪️▪️

"Jangan berlari untuk di kejar. Namun coba buka hati untuk memberi kesempatan."

▪️▪️▪️▪️▪️

Bazar clothes baru saja selesai sore ini. Perjuangan Fahrul dan teman-temannya dari pagi dalam menjaga stand distro brov menghasilkan hasil yang cukup banyak. Banyak produk Fahrul yang laku karena di adakan diskon dan beberapa penawaran lainnya.

Kini Fahrul dan teman-temannya sedang merapihkan stand bekas mereka gunakan tadi. Mereka berlima menumbuhkan kerja tim yang baik selama bazar di laksanakan tadi. Fahrul merasa beruntung memiliki teman yang selalu ada di sisinya bahkan saat Fahrul susah sekalipun.

Setelah selesai merapihkan semua barang bawaan yang mereka bawa sebelumnya masuk ke dalam mobil Fahrul, mereka memutuskan untuk istirahat sebentar sebelum pergi pulang.

Semesta, Aksa, Erwin dan Chiko duduk di atas motornya. Mereka tengah menunggu kedatangan Fahrul yang sedang pergi membeli minum untuk mereka.

"Ko, gimana? Ada yang lo dapetin nggak nomor hpnya?" tanya Erwin.

"Nggak ada, anjir. Banyakan cowok. Ada yang cewek, eh malah sama cowoknya. Anjim banget rasanya."

"Turut prihatin atas kejombloan lo," ucap Aksa.

"Parah lo. Lo juga jomblo, ya, bangsat," ucap Chiko karena tak terima dengan ucapan Aksa.

"Kasar banget, bang," ucap Fahrul yang baru saja datang sambil membawa lima gelas kopi.

Fahrul langsung memberikan kopinya pada teman-temannya satu persatu. Setelah semua dapat, Fahrul langsung duduk di atas kap mobil lalu meminum es kopi yang dia beli sebagai tanda terima kasih untuk teman-temannya.

"Galau amat muka lo, anjir," kata Fahrul pada Chiko.

"Iya, lah, gagal menghilangkan kejombloannya," ucap Erwin.

"Iya, terus aja gue di nistain jomblo. Ini orang-orang pada nggak nyadar, apa gimana, kalau mereka juga jomblo," kata Chiko.

"Gue emang jomblo, tapi gue nggak ngenes kayak lo," ucap Erwin yang di setujui oleh Fahrul.

"Aku nggak ngerti dan aku nggak mau paham," ucap Chiko.

"Najis," kata Erwin yang hanya di jawab kekehan oleh Chiko.

"Btw, thanks nih, Rul, kopinya," ucap Chiko.

"Kalem. Lo pada bantuin gue sampe sore gini."

"Ya, kapan-kapan MCD mah nggak apa-apa kali, Rul," ucap Erwin.

"Tidak tulus," kata Aksa.

"Anjir, ya, si Aksa kalau ngomong pengen langsung gue tempeleng aja rasanya," kata Erwin.

"Kalem, Sa, gue dukung lo," ucap Chiko.

Semesta sesekali hanya tertawa mendengar pembicaraan teman-temannya. Dan Seperti itulah waktu istirahat mereka habis. Kini mereka berlima sudah jalan pulang ke arah rumahnya masing-masing.

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Where stories live. Discover now