🍁--dua puluh tiga

18.5K 1K 48
                                    

Cuaca hari ini sangat panas membuat siapapun merasa gerah dan banjir keringat, tidak terkecuali Yuda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cuaca hari ini sangat panas membuat siapapun merasa gerah dan banjir keringat, tidak terkecuali Yuda. Kemeja yang dia gunakan sudah basah dengan keringat, untung saja hari ini tidak ada jadwal operasi lagi.

Melirik sekilas ke jam tangan hitam yang melingkar dipergelangan tangannya, disana menunjukkan pukul dua siang.

Sepertinya lebih baik jika dia mampir ke cafe untuk bersantai sejenak, menikmati waktu luangnya.

Setelah sampai di cafe dekat rumah sakit tempatnya bekerja, Yuda langsung memarkirkan mobilnya dan berjalan memasuki cafe.

Suasana hari ini sangat ramai meskipun bukan hari libur, Yuda memanggil salah satu pelayan disana dan memesan beberapa menu yang disediakan oleh pihak cafe.

Kurang lebih tiga puluh menit, pesanan yang ditunggu-tunggu pun datang. Yuda berterimakasih kepada pelayan yang sudah mengantarkan pesanannya.

Yuda sangat menikmati waktu luangnya sekarang, bersantai di cafe dan melihat banyak orang yang berlalu lalang diluar maupun didalam cafe.

Hingga ponsel miliknya bergetar karena pesan masuk dari aplikasi chatting.

Sad girl

◼️Maksud lu apa ngirim ginian ke
     gua?
◼️Lu pikir gua cemburu? Ya engga
     lah
◼️Lagian itu cuma sandiwara,
     sedangkan perasaan dia ke gua itu
     nyata

Yuda terkekeh saat membaca balasan perempuan tersebut, tapi ada rasa kesal juga karena perempuan itu tingkat percaya dirinya sangat tinggi.

Ponselnya diletakkan kembali diatas meja, enggan membalas pesannya.

Matanya tidak tinggal diam, sedari tadi terus melirik ke kanan, kiri, dan depan.

Disana banyak sekali orang yang sedang pacaran, kebanyakan masih mengenakan seragam sekolah. Yuda tersenyum kecut melihatnya.

Ia juga ingin merasakan kembali memiliki seorang kekasih yang perhatian dan selalu memberikan kasih sayang kepadanya. Hanya saja, kebanyakan perempuan yang mendekatinya hanya mengincar harta yang tidak seberapa itu.

Yuda sudah lelah bermain-main dengan perasaan, ini saatnya dia membangun hubungan yang serius. Maka dari itu disaat ada perempuan yang benar-benar mencintainya, Yuda akan segera mengikat perempuan tersebut dalam hubungan pernikahan.

"Mba," Yuda menghentikan seorang pelayan perempuan yang berdiri didekatnya.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?"

"Bisa duduk disebelah saya gak?"

Pelayan tersebut terlihat bingung, ini adalah pertama kalinya dia menerima permintaan aneh dari pengunjung cafe.

Anulika [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang