🍁--empat puluh lima

22.9K 1.2K 144
                                    

"Saya harap ada kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Saya harap ada kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya"

-Ardan Pradana-

________________________________________

Ardan memasuki apartemen Yuda setelah mendapat izin dari sang empu, langkahnya berhenti di ruang tamu. Disana sudah ada Yuda yang menanti kedatangannya dengan rasa penasaran yang begitu besar.

"Vina udah melahirkan, tapi anaknya meninggal." Ardan langsung berbicara ke inti pembahasan, karena Yuda hanya memberinya waktu sepuluh menit saja untuk berbincang sebelum pergi bekerja.

"Turut berdukacita, terus?"

"Gua butuh bantuan lu."

Yuda terkekeh geli, "ternyata lu masih butuh bantuan gua."

"Gua serius."

"Iya iya, bantuan apa?"

"Cari keberadaan Doni, biar dia tahu kalau anaknya udah gak ada."

"Kenapa gak lu aja?"

"Gua mau nyari Zia, dia gak ada di rumah sakit. Gua khawatir sama keadaannya."

Sebentar, sepertinya pendengaran Yuda sedikit terganggu. "Lu ngomong apa barusan?" Tanyanya untuk memastikan.

"Gua khawatir sama keadaan Zia."

Ah, ternyata pendengarannya tidak terganggu sama sekali. Nyatanya Ardan memang mengkhawatirkan Zia, tapi dalam rangka apa?

"Sejak kapan lu khawatir sama Zia?"

"Tadi."

"Ceritain yang detail."

"Lu cuma kasih waktu sepuluh menit, gak akan cukup."

Yuda membenarkan ucapan Ardan, ia memang memberinya waktu sepuluh menit karena setelah ini harus pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan pasiennya.

Perihal Ardan yang mengkhawatirkan Zia itu berawal di rumah sakit, saat dirinya tidak menemukan sosok Zia di kamar yang ditempatinya.

Ardan sudah menepis perasaan khawatirnya, tapi tidak bisa, rasanya tetap sama. Ia takut terjadi sesuatu dengan Zia.

Disaat Ardan sudah tidak mampu lagi menepis rasa khawatirnya, disitulah Ardan meyakinkan hatinya kalau ia menyayangi Zia.

Saat ini Ardan akan memulai perjuangannya untuk mendapatkan Zia kembali. Tidak peduli dengan kehadiran Riko, karena laki-laki itu hanya sebatas teman Zia, tidak lebih.

"Udah sepuluh menit, gua pamit. Kalau keberadaan Doni udah ditemukan, kabarin gua." Ardan berlalu pergi meninggalkan Yuda yang belum memberikan jawaban mengenai permintaannya untuk mencari keberadaan Doni.

Anulika [Hiatus]Where stories live. Discover now