Prolog

14.9K 984 14
                                    

          5 bulan yang lalu.

"When I think of someone else being with her I go crazy." Elshava membalik–hampir membanting sebuah tablet yang memuat foto seorang perempuan di layarnya, jelas ia terlihat tidak suka.

"Kenapa kau sangat menginginkannya?" tanya Arthur, pria nomor satu di Inggris dengan turtle neck hitamnya berdiri menyilangkan tangannya di depan Elshava. "Banyak wanita bangsawan lain bahkan seorang putri raja."

"Aku tidak menginginkan seorang wanita, aku menginginkan seorang Chanelyn Wang," tegas Elshava kemudian bangkit dari duduknya.

"Apa ini karena Nate Haictller?" Dahi Arthur berkerut menampakkan gerutan halus pada dahi pria tua itu. Meski Arthur sudah cukup berumur ia masih terlihat gagah dan tampan. Ya, itu terlihat dari penampilannya, meski rambutnya sudah memutih tetapi tubuhnya masih terlihat seperti pria muda yang gagah.

Mendengar nama itu membuat Elshava menoleh dengan tajam. Hanya Elshava yang berani menatap Arthur seperti itu. "I'll kill whoever touches her and I'll kill her too."

"Kau tidak perlu melakukan itu untuk menyaingi Nate, son." Arthur sangat mengenali putranya tetapi satu hal yang tidak ia mengerti, kenapa putranya itu sangat membenci Nate Haitcller, sepupunya sendiri.

"Pembicaraan selesai, papa, serahkan kepadaku. Bukankah kau ingin aku segera menikah?"

"Masalahnya adalah dia tidak menginginkanmu, dia tidak menginginkan pria mana pun." Arthur hampir gila ketika mendengar bahwa Elshava ingin menikahi Chanelyn Wang. "Dia bahkan tidak mengizinkan siapa pun untuk masuk ke dalam hidupnya."

Bukannya Arthur tidak senang. Ia sangat senang tetapi hal itu hampir mustahil, tidak ada satu pria pun yang pernah berhasil mendekatinya. Arlington–si ayah protektif nan gila itu menolak semua lamaran yang datang untuk putrinya.

"Putri Arlington yang satu itu memang berbeda, dia seorang Wang sekaligus Langner, dia adalah Arlington dan Abbey di dalam satu raga," gumam Arthur membayangkan pertemuan pertamanya dengan perempuan itu dan jujur Arthur sangat mengaguminya.

Jika Arlington tidak menjadi penghalang mungkin sejak lama Arthur akan menjodohkannya dengan Elshava, Chance akan pendamping dan calon ratu yang baik untuk Elshava.

"Mendengarmu berbicara seperti itu, aku tau kau sudah membayangkannya menjadi menantumu." Elshava tidak tersenyum atau menyeringai, pria itu memang tidak pernah melakukannya. Wajahnya selalu terlihat datar tetapi jauh di lubuk hatinya, ia menyimpan banyak rencana busuk dan licik.

"Inggris akan menjadi kerajaan terkuat dan aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan," tangannya tergerak membuka brankas kecil yang tertanam di bawah mejanya. Terlihat deretan senjata api mulai dari desert eagle hingga revolver di dalamnya. "Lady Chanelyn Wang."

"Tidak ada yang pernah berhasil menyentuhnya. Arlington akan membunuhmu sebelum menyentuh ujung rambutnya, semua orang tahu itu."

"I will take care of everything." Elshava kembali menutup brankasnya. "Arlington sekali pun tidak akan bisa menolakku."

Bukannya Arthur tidak percaya, inilah yang membuat Arthur takut. Putranya memiliki ambisi yang luar biasa, ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan dan Arthur sekali pun tidak bisa menghentikannya.

Tetapi Arthur juga mengenal Keluarga Wang dan Arlington dengan baik. Pria tua itu akan memberikan apa pun yang ia miliki tetapi tidak dengan putrinya ditambah dengan kelima saudara laki-lakinya yang begitu menjaga Chance. Lama-lama Arthur bisa gila melihat Elshava.

"Calon ratunya Elshava," gumam Elshava terdengar begitu tegas dan percaya diri.

Hidden DesireWhere stories live. Discover now