41.

4.5K 474 25
                                    

          "Hey

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

          "Hey..." Usapan lembut pada kepalanya membuat Chance terbangun. Jujur ia masih sangat mengantuk dan usapan itu semakin membuatnya mengantuk tetapi melihat sosok yang mengusapnya itu sudah berpakaian dengan rapi membuatnya terpaksa mengumpulkan segenap nyawanya untuk bangun.

Matanya tertuju pada Elshava yang tersenyum begitu lebar seolah ia dibayar mahal untuk tersenyum selebar mungkin. "Morning beautiful, how was your night?"

Pria itu sekarang memang lebih sering tersenyum terutama ketika bersama Chance. Entah karena ucapannya saat itu yang menyuruh Elshava untuk lebih sering tersenyum atau karena pria itu memang sedang bahagia, ia tak tau.

"Wonderful," jawab Chance tersenyum kecil ketika Elshava melayangkan sebuah kecupan pada bibirnya. "Kau sudah rapi? Ini masih pagi sekali, apa aku melupakan sesuatu?"

Pria itu terlihat begitu rapi dengan setelan jas formal, rambutnya bahkan sudah tertata rapi berbanding terbalik dengan Chance yang masih memakai sleep dress kesayangannya.

"Hari ini persidangan."

"Oh..." Seketika Chance langsung menegakkan tubuhnya, tampak terlihat gelagapan, "Kau ingin aku hadir sebagai saksi? Aku akan–"

"No," potong Elshava menenangkan perempuan itu. "Aku hanya ingin kau selalu ada bersamaku. Aku tak ingin berakhir dengan kau yang berlari di dalam pikiranku selama sidang berlangsung."

"Apa kita tidak akan mengungkap pelaku yang sudah merekam dan menyebarkan rekaman itu?" tanya Chance memastikan.

Beberapa hari yang lalu ia sudah mengatakan yang sebenarnya kepada Elshava mengenai kebenaran yang sudah ia ketahui tetapi pria itu meminta Chance untuk tetap menyimpan segala bukti termasuk nama pelakunya bersama perempuan itu hingga waktunya tiba.

"Membuktikan siapa penyebar rekaman itu tidaklah penting sekarang kelak kita akan membongkar segalanya. Membuktikan ayahku tidak bersalah atas perselingkuhan adalah hal yang lebih penting."

Karena hal itulah yang membuat Chance berakhir dengan mengandeng tangan Elshava, berjalan menuju ruang sidang. Tak ada yang mengganjal sampai akhirnya beberapa bahkan hampir semua orang yang berpapasan dengannya menatapnya dengan sinis.

Tatapan penuh kebencian seolah Chance adalah pelaku pembunuhan membuatnya sedikit tak nyaman dan akhirnya memutuskan untuk tidak ikut masuk bersama Elshava menunggu di luar ruang sidang.

"Elshava, lebih baik aku menunggu di sini. Aku kurang nyaman jika ikut masuk." Chance menahan langkahnya saat Elshava akan masuk ke dalam ruang sidang.

Seolah mengerti dengan ketidaknyamanannya, Elshava justru tersenyum lembut dan berkata, "Calon ratuku tidak perlu menunduk seperti itu kepada siapa pun. Aku berjanji akan segera membersihkan namamu."

Chance tau jika Elshava merasa tak enak hati, oleh karena itu ia menarik ujung bibirnya kecil. "Pergilah, aku tak akan ke mana-mana dan akan menunggu di sini."

Hidden DesireWhere stories live. Discover now