08.

5.2K 625 9
                                    

          "Pakaian apa yang kau kenakan?" Tanpa menepis tangan Margot, Elshava membiarkan perempuan itu bergelayut manja pada lehernya.

"Bukankah kau menyukainya? Tadi pagi aku melihat tunanganmu masuk ke dalam ruang kerjamu dengan pakaian seperti ini."

Jika laki-laki lain mungkin akan langsung teralihkan atau mendekap Margot tetapi Elshava justru tak melirik sedikit pun ke arah Margot. "Kau tidak perlu meniru gaya tunanganku."

Margot dan Chance, keduanya tak akan pernah sama. Seberapa keras Margot mencoba, mereka tak akan pernah sama.

Bukannya menyerah dan pergi kali ini Margot semakin menempelkan tubuhnya dengan sebelah tangan perempuan itu mengusap tengkuk serta leher Elshava.

"Aku sedang tidak ingin," tolak  Elshava mengangkat senapannya ke arah target, pergerakkan Elshava membuat Margot melepas pelukkannya dengan sendirinya.

"Aku sudah menunggu lama, kenapa kau selalu menolakku?" tanya Margot memasang raut wajah sedih, tanpa rasa takut kembali berusaha untuk menggoda Elshava.

"Margot aku bilang aku sedang tidak menginginkannya." Elshava membidik target tepat sasaran sehingga peluru milik Elshava menembus foto Nate dengan sempurna.

Biasanya Margot akan menurut dan pergi tetapi kali ini perempuan itu menjadi lebih keras kepala, terbukti ketika Margot justru membalas perkataan Elshava dengan menantang. "Aku akan membuatmu menginginkannya."

Margot yang tak pernah bertingkah seperti ini sebelumnya berhasil membuat Elshava geram dan mengarahkan senapannya ke arah leher Margot yang terekspos dengan sempurna.

"Kau harus lebih pintar memahamiku Margot, selagi aku menolak dengan baik," jawab Elshava mengintimidasi.

Bukannya takut, Margot justru menggenggam mulut senapan milik Elshava yang menyentuh lehernya dan mengarahkan senapan itu ke arah belahan payudaranya.

"Aku minta maaf pangeran," ujar Margot sebelum menunduk mencium mulut senapan Elshava dan segera pergi dari hadapan Elshava.

Harga diri Margot memang terluka, penolakkan Elshava membuatnya kesal karena pria itu tak pernah lagi menyentuhnya tetapi Margot yakin cepat atau lambat pria itu akan kembali mencarinya.

Chance? Putri Wang itu tidak akan bisa memuaskan Elshava. Hanya Margot yang mengerti Elshava.

Elshava membutuhkan Margot bukan Chance.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh tetapi Elshava belum juga mendengar tentang kepulangan tunangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh tetapi Elshava belum juga mendengar tentang kepulangan tunangannya. Hingga selarut ini tunangannya pergi bersama sepupunya dan yang semakin membuat Elshava marah adalah Walace yang tidak melaporkan keberadaan Chance selama 20 menit sekali seperti yang ia minta.

"Walace!!" teriakkan Elshava menggema memanggil asistennya. Kurang dari hitungan detik, Walace segera masuk ke dalam ruang kerja Elshava dengan wajah yang sedikit pucat.

Hidden DesireWhere stories live. Discover now