37.

4K 481 8
                                    

"Yang Mulia Arthur harus segera mengundurkan diri dari tahtanya." Eden Law selaku ketua dewan kerajaan membuka pembicaraan pada rapat kecil yang dihadiri oleh pemimpin dewan rakyat, Tyler Westman bersama juru bicaranya serta dirinya sebagai perwakilan dewan kerajaan, tak lupa dengan Anne Llyod selaku juru bicaranya.

"Tapi pengadilan belum jatuhkan putusan," tolak Tyler yang sejak awal memiliki pemikiran yang berbeda dengan Eden.

"Apa kita akan menunggu putusan pengadilan? Tidak ada yang bisa menurunkan seorang raja, Yang Mulia Arthur harus mengundurkan diri secara sukarela dan meminta penerusnya untuk menduduki tahta."

"Lagi pula masyarakat tidak akan peduli, mereka sudah diliputi keraguan," lanjut Anne selaku juru bicara dewan kerajaan memperkuat pendapat sang ketua.

Lagi-lagi Tyler berusaha menolak dengan berkata, "Jangan biarkan opini publik memengaruhi kita."

"Opini publik? Semua ini adalah fakta dan bukan opini, terdapat bukti kuat yang memperkuat perselingkuhan Yang Mulia Arthur, jika hasil tes DNA ini sampai keluar ke publik maka habislah kerajaan."

"Kalau begitu jangan sampai hasil tes itu keluar dan diketahui oleh publik," jeda Tyler geram akan Eden yang mendesak agar secepat mungki Arthur turun dari tahta, "Menurut aturan kerajaan, seorang bangsawan harus didakwa terlebih dahulu sebelum–"

"Seorang bangsawan bukan seorang raja, tak ada yang bisa menurunkan seorang raja, Yang Mulia Arthur harus mengundurkan diri secara sukarela, menyerahkan tahta kepada pewaris berikutnya yang disetujui oleh majelis."

"Kau tak berhak berkata begitu." Tyler melemparkan tatapan tak suka ke arah Eden dengan terang-terangan, sejak awal ia tau mereka tidak akan bisa berbicara dengan kepala dingin karena mereka akan memiliki pendapat dan keputusan yang saling bertentangan.

"Meski dianggap tak bersalah jika Yang Mulia Arthur tetap memerintah dan menduduki posisinya seolah tak terjadi apa pun maka akan terjadi hal yang tak diinginkan."

"Kalau begitu beliau akan dibebas tugaskan."

"Dia harus mengundurkan diri sepenuhnya," tolak Eden lagi-lagi bertentangan dengan pemikiran Tyler.

"Bukankah itu sama saja?"

"Tidak, jika beliau tidak mengundurkan diri dan hanya dibebas tugaskan maka beliau tetap akan dianggap sebagai raja hingga pewaris berikutnya menduduki tahta."

"Menurutku itu tak ada bedanya, mengundurkan diri maupun dibebas tugaskan, keduanya sama-sama menyedihkan." Tyler tersenyum kecil membuat Eden diam tak berkutik.

"Ini tak pernah terjadi di dalam sejarah kita sebelumnya," tambah Dexter, juru bicara Tyler yang sejak tadi hanya diam mendengarkan.

"Siapa pewaris yang akan mengambil tahta?" Kali ini Anne melontarkan pertanyaan yang sejak awal mereka tau jawabannya, hanya saja ia ingin memastikan.

"Pangeran Elshava tak pernah dilantik secara resmi menjadi putra mahkota tetapi semua orang tau bahwa Pangeran Elshava adalah putra mahkota yang akan mewarisi tahta."

"Kau lupa? Kita memiliki dua pewaris, Pangeran Elshava dan Pangeran Nate, yang lebih pantaslah yang akan menduduki tahta kelak."

"Sir Eden Law yang terhormat saya yakin jika Anda tau betul tentang peraturan yang berlaku selama ini."

Menurut peraturan yang ada, Elshava adalah satu-satunya putra dari Raja Arthur dan juga pewaris utama tahta Inggris disusul oleh Pangeran Nate yang merupakan sepupu Elshava dari pihak ayah.

Urutan itu akan selalu berlaku sampai Elshava memiliki keuturunan yang akan meneruskan tahtanya, maka kesempatan Nate untuk menduduki tahta akan semakin kecil.

Hidden DesireWhere stories live. Discover now