60. HEA

4.2K 437 37
                                    

Seakan tidak cukup dengan kehadiran ke-empat malaikat mereka, tiga tahun kemudian Elshava dan Chance memutuskan untuk memiliki satu anak lagi yang rencananya akan menjadi anak bungsu mereka.

Benar! Chance sedang mengandung, lagi. Ini adalah kehamilannya yang ketiga, berbeda dengan kehamilannya yang pertama dan kedua, kehamilannya kali ini sedikit menguras emosi dan menantang.

Seperti saat usia kandungannya menginjak empat bulan, dokter tidak bisa merasakan detak jantung bayi mereka dan memutuskan untuk menggugurkannya tetapi keajaiban seakan datang ketika mereka akan menggugurkannya, detak jantung sang bayi kembali.

Namun meski begitu, kehamilan Chance kali ini cukup beresiko akibat masalah pada rahimnya setelah melahirkan si kembar, tetapi Chance menutupi masalah ini dari Elshava dan mengatakan semua akan baik-baik saja.

Chance tau jika Elshava akan memintanya untuk menggugurkan kandungannya seperti saran dokter jika pria itu mengetahuinya dan Chance tidak bisa melakukannya.

Ia adalah seorang ibu dan Chance sangat mencintai semua anak-anaknya, bahkan sebelum mereka lahir. Ia ingin mempertaruhkan segalanya untuk membawa anaknya lahir ke dunia ini, termasuk dengan nyawanya sendiri.

"Bagaimana kabarnya?" Suaminya datang memecahkan lamunannya dengan mengusap perut besarnya, segera mengusap air matanya dan menutup sebuah surat yang baru saja ia tulis.

"Kau ingin menjenguknya?" Chance menoleh dengan senyum merekah, tak ingin terlihat menyedihkan di depan Elshava.

"Jangan memancingku Chanelyn, terakhir kali kamu menyiksaku dengan mengusirku setelah aku sudah sangat menginginkannya."

"Itu karena bayimu, tiba-tiba saja dia tidak ingin dijenguk."

"Kehamilanmu kali ini sangat berbeda saat kamu mengandung Victoria, Royal, Arthur, dan Louise."

Chance tertawa membenarkan perkataan Elshava. Kehamilannya kali ini membuatnya kehilangan gairah dan malas bergerak, bahkan di awal kehamilan ia sangat sensitif terhadap Elshava sehingga mereka harus pisah kamar untuk beberapa waktu.

"Kau pasti sangat senang ketika aku sedang mengandung Victoria." Mengingat bagaimana buasnya dulu saat Chance mengandung Victoria.

"Kamu selalu sangat cantik di setiap waktu dan setiap detiknya. Aku tidak pernah bosan melihatmu, menginginkanmu."

"Dasar, selalu mengalihkan pembicaraan jika sudah tersudut." Chance mendorong pelan tubuh Elshava karena ia ingin berdiri dari duduknya.

"Elshava, aku ingin bertanya sesuatu," memeluk leher Elshava dan memainkan rambut pria itu, "Jika aku meninggal, apa kau akan menikah lagi? Jika iya, maka kau harus mencari seseorang yang benar-benar mencintai anak kita."

Dahi Elshava mengerut tak suka mendengar pertanyaan istrinya. "Aku tidak ingin memiliki pemikiran menyeramkan seperti itu."

"Jawab saja Elshava."

Ini tidak akan berakhir, Chance akan tetap bertanya sampai ia mendapatkan jawaban.

"Berapa jantung yang kamu miliki?" tanya Elshava kepada wanita itu.

"Menurutmu berapa?"

"Jawab saja, darling."

"Satu Elshava, hanya satu."

"Sama, aku juga hanya memiliki satu jantung dan kamu adalah jantungku. Jika jantungku berhenti berdetak, maka aku tidak akan bisa menggantikannya. Sejak awal aku sudah menyadari bahwa kau adalah hatiku, jantungku, tulang rusukku, kamu bagian dari diriku. Kita satu di dalam tubuh yang berbeda."

Hidden DesireOnde histórias criam vida. Descubra agora