25.

5.5K 593 43
                                    

          Lima hari yang lalu.

"Pangeran, Luigene ingin bertemu dengan Anda." Walace yang baru saja masuk menyampaikan pesan kepada Elshava yang sedang terbaring menunggu lukanya selesai dijahit oleh Arnold, dokter pribadinya. Sekilas Walace menoleh ke arah Arnold dan mendekati Elshava untuk berbisik, "Ini mengenai Putri Sydney."

Elshava mengangguk kecil memberikan izin kepada Walace untuk mempersilahkan Luigene masuk. "Suruh dia masuk."

Tak berselang lama seorang pria yang dulu pernah menjadi tangan kanannya sudah berada di hadapannya dengan sedikit menunduk seperti biasanya, hal yang Elshava benci karena pria itu selalu bersikap formal di hadapannya. "Ada apa Luigene? Tak biasanya kau menemuiku."

"Pangeran," sapa Luigene tak langsung menyampaikan niatnya menemui Elshava. Melihat bagaimana Luigene tak kunjung berbicara membuat Elshava mengerti jika pria itu ingin membicarakan hal yang penting. Oleh karenanya Elshava sengaja menunggu Arnold menyelesaikan jahitannya terlebih dahulu. "Tinggalkan kami berdua," perintah Elshava kepada Walace dan Arnold.

Elshava yang sudah bosan berbaring pun bangkit tak mempedulikan lukanya yang masih basah. "Langsung saja ke intinya," kata Elshava kemudian mempersilahkan Luigene untuk duduk. "Aku tidak akan mendengarkanmu jika kau berbicara dengan formal kepadaku, jadi katakan apa yang kau butuhkan sampai harus repot menemuiku?"

"Hanya kau yang bisa menolong Sydney saat ini, aku akan menerima hukumanku tetapi tolong Sydney."

Ujung bibir Elshava terangkat naik dengan wajahnya yang santai seolah sudah memperkirakan hal ini akan terjadi. "Paman Edward mengetahui hubungan kalian berdua bukan?" Sejak awal Elshava sudah tau jika ada sesuatu yang tak biasa di antara Sydney, sepupunya yang tak lain tak bukan mantan Putri Mahkota Inggris dan Luigene, mantan Kepala Intelijen Inggris sekaligus tangan kanan Elshava.

"Jika dewan kerajaan tau maka mereka akan memberikan hukuman kepada Sydney. Aku mohon bantu dia," lanjut Luigene tak tersinggung dengan respon yang Elshava berikan.

"Dewan kerajaan?" Senyum Elshava berubah tergantikan dengan sebelah alisnya yang terangkat sedikit heran. "Bukankah Sydney dan Paman Edward bukan lagi tanggung jawab kerajaan? Mereka tidak akan bisa ikut campur. Musuhmu hanyalah restu Paman Edward."

Sydney memang tak pernah menjadi putri mahkota secara resmi tetap sepupunya itu sudah mendapatkan gelar putri mahkota sejak ia masih di dalam kandungan ibunya. Ketika Sydney lahir, Paman Edward memutuskan untuk memberikan tahta kepada Arthur, selaku Ayah Elshava dan mengundurkan diri dari segala tanggung jawab kerajaan. Dengan ini seluruh keturunan Paman Edward tidak akan lagi menjadi tanggung jawab kerajaan, gelar resmi kerajaan juga dihilangkan.

"Sydney memang bukan putri mahkota tetapi dia sudah terikat dengan Pangeran Agung Rusia melalui petunangan. Membatalkan pertunangan ini sama saja dengan melecehkan kerajaan dan mengibarkan bendera peperangan dengan Rusia," jelas Luigene kepada Elshava.

"Kaisar baru Rusia?" Elshava tersenyum meremehkan sembari membuka sebuah vodka dan menuangkannya ke dalam dua high ball glass, pria itu mengangkat salah satu gelas dan memberikannya kepada Luigene. "Kau terlibat dalam masalah besar Luigene. Mereka bisa memenggal kepalamu."

"Aku tidak memintamu untuk mengampuni nyawaku, aku akan menerima hukumanku tetapi tolong selamatkan Sydney. Hanya kau yang bisa menyelesaikan ini."

Hidden DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang