17.

5.5K 648 36
                                    

          "Margot menelponmu." Chance mengangkat ponsel milik Elshava, mengarahkan layarnya kepada pria itu memperlihatkan kepada Elshava siapa yang menghubunginya.

Chance sudah menunggu reaksi dari Elshava, ia berpikir jika Elshava akan merebut ponselnya dan memarahinya tetapi reaksi yang ditunjukkan pria itu justru berbanding terbalik dengan dugaannya. Elshava memasang ekspresi datar dengan tenang berjalan mendekat ke arah Chance sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil.

"Angkat saja," ujar Elshava memberikan izin, tanpa rasa takut atau ragu sedikit pun.

Mendapatkan izin langsung dari Elshava membuat Chance merasa tertantang dan langsung mengangkat panggilan Margot tanpa memutus kontak mata dengan Elshava.

"Halo." Ia bisa mendengar suara Margot dari seberang sana. Beberapa kali berbicara dengan perempuan itu sudah bisa membuat Chance mengenali suaranya.

"Langsung saja, ada perlu apa?" balas Chance sedikit ketus masih dengan netranya menatap Elshava tajam.

"Di mana Elshava?"

"Dia baru saja selesai mandi dan belum memakai pakaian, ada apa?"

Tak lagi menjawab, Margot segera memutuskan sambungan teleponnya begitu saja mungkin karena terkejut setelah mendengar suara Chance.

"Tidak ada apa-apa bukan?" tanya Elshava dengan ekspresi datar namun terlihat puas.

"Itu tak membuktikan apa pun, aku bersumpah akan menemukan bukti atas semua kecurigaanku Elshava."

"Kau tidak akan menemukan apa pun karena memang tidak ada apa-apa di antara aku dan Margot." Jawaban Elshava yang terdengar begitu percaya diri membuat Chance merasa kalah dengan pertengkaran mereka kali ini.

Sontak Chance tak tahan melihat Elshava lebih lama dan mengusir pria itu keluar dari kamarnya, tak peduli jika Elshava hanya mengenakan handuk yang hanya menutupi sebagian tubuhnya saja. Tidak lupa Chance juga menendang keluar koper hitam milik Elshava.

Arlington yang kebetulan melintas di depan kamar putrinya pun terkejut dan segera menghampiri Elshava bersama kedua cucunya–satu ia gandeng dan satu lagi berada di dalam gendongannya.

"Astaga! Apa kalian bertengkar sampai melepas pakaian seperti ini?" tanya Arlington terlihat sedikit marah, "Anslee berikan selimutmu kepada Uncle Elshava, dia akan kedinginan."

Anslee, cucu pertama Arlington yang berusia dua tahun saat itu segera memberikan selimut kesayangannya yang sedang ia seret kepada Elshava untuk menutupi tubuh setengah telanjang pria itu.

"Ini pertama kalinya aku membiarkan seorang pria masuk ke dalam kamar putriku dengan bebas dan sekarang pria itu keluar dengan keadaan setengah telanjang."

Elshava berakhir duduk di hadapan Arlington dengan kedua cucunya di atas pangkuan pria itu. Jelas jika Arlington berusaha menahan emosinya sendiri melihat bagaimana keadaan Elshava keluar dari kamar putrinya tadi tetapi pria itu berusaha menahannya mengingat jika Elshava adalah tunangan putrinya sendiri.

"Aku hanya mandi, lalu putrimu mengusirku," jawab Elshava berterus terang.

"Aku tidak ingin dan tidak bisa ikut campur masalah kalian, entah apa masalah kalian tetapi kalian sudah seperti suami istri yang sedang bertengkar."

Hidden DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang