38.

3.9K 535 47
                                    

Sudah tiga jam lamanya Elshava duduk sembari mengusap punggung tangan tunangannya yang terasa begitu dingin, berharap jika apa yang ia lakukan bisa menghangatkan tangan itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sudah tiga jam lamanya Elshava duduk sembari mengusap punggung tangan tunangannya yang terasa begitu dingin, berharap jika apa yang ia lakukan bisa menghangatkan tangan itu. Pandangan Elshava yang terlihat kosong menatap lurus pada wajah tunangannya yang terpejam tenang dengan beberapa lebam pada wajah itu.

Perasaannya saat ini bercampur aduk, hatinya merasa tidak tenang dan penuh amarah bercampur rasa ingin tahu yang sangat besar mengenai apa yang tejadi kepada tunangannya itu. Apa yang terjadi, bagaimana dan siapa yang melakukannya? Semuanya bercampur di dalam benak Elshava.

Tepat tiga jam yang lalu, tunangannya ditemukan oleh salah satu penjaga istana di depan gerbang Istana Timur, tampak tak sadarkan diri di dalam mobilnya. Setelah dibawa masuk, Elshava dengan cepat membawa Chance ke dalam kamarnya, perempuan itu tampak tersadar untuk beberapa saat sebelum kembali tak sadarkan diri hingga sekarang.

Kemarin ibunya dan sekarang tunangannya, kenapa selalu orang-orang yang ia cintai? Kenapa bukan dirinya saja? Jika apa yang terjadi kepada Chance karena dirinya maka Elshava akan merasa sangat bersalah.

"Bisa kita bicara?" Suara yang terdengar tak asing membuyarkan lamunan Elshava, itu adalah Arnold– dokter pribadi Elshava.

"Di sini saja, aku tidak akan meninggalkannya." Elshava bangkit dengan tak bersemangat, melihat kertas yang Arnold bawa, ia mengerti jika pria itu ingin membicarakan tunangannya, "Bagaimana keadaan tunanganku?"

"Kau melarangku untuk memeriksa tubuhnya tetapi asistenku sudah melakukannya dan terdapat memar serta luka lecet pada beberapa bagian tubuhnya." Kali ini Arnold menunjuk ke arah leher Chance yang masih terlelap, "Tetapi itu bukan luka yang serius, hanya saja aku menemukan bekas suntikkan dan memar yang mengelilingi lehernya."

Sontak Elshava mengikuti tangan Arnold. "Suntikkan pada leher? Siapa yang melakukannya?" Elshava kembali mendekat ke arah tubuh Chance dan memeriksa leher tunangannya.

Benar apa yang Arnold katakan, terdapat memar yang mengelilingi leher tunangannya seolah seseorang berusaha mencekiknya dengan keras dan juga bekas suntikkan yang mulai membengkak pada leher kanannya.

"Aku tidak bisa menyimpulkan apa yang terjadi tetapi melihat bekas suntikkan pada lehernya terlihat jika itu dilakukan secara paksa dan terburu-buru."

Elshava terduduk, kakinya kembali terasa lemas mendengar semua penjelasan Arnold. "Kenapa sampai sekarang dia belum sadar dan bagaimana dengan hasil labnya?"

"Itu yang ingin aku sampaikan."

"Ada apa?" Suara Elshava terdengar tak bersemangat harus mendengar kemungkinan mengerikan lainnya yang keluar dari bibir Arnold mengenai tunangannya.

"Menurut hasil lab terdapat kandungan doxylamine di dalam tubuhnya dan memang tidak banyak tetapi tubuhnya menimbulkan reaksi penolakkan pada obat tersebut. Aku akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut besok."

Hidden DesireDonde viven las historias. Descúbrelo ahora