14.

5.4K 654 46
                                    

Chance yang baru saja bangun tak sempat untuk merenggangkan tubuhnya terlebih dahulu ketika netranya menangkap sosok pria berbalut setelan jas berada di sudut kamarnya, duduk dengan tegap menghadapnya seolah sosok itu adalah patung dengan siluet sempurna.

"Elshava?" Chance menyipitkan matanya, memastikan jika ia tidak salah melihat karena sosok yang ia lihat adalah tunangannya yang sudah menghilang selama dua minggu sejak kecelakaan dan klarifikasi yang pria itu berikan melalui pers, "Kau masih hidup?"

"Kau terlihat tidak suka melihatku masih hidup?" Tawa Chance hampir pecah mendengar jawaban Elshava. Sambil menggulung rambutnya ke atas ia turun dari kasurnya menghampiri pria itu.

Menurutnya semua ini lucu, pria gila ini mengalami kecelakaan dan beberapa jam setelahnya ia langsung memberikan klarifikasi setelah membuat semua orang panik.

Tak cukup sampai di sana, Elshava menghilang selama dua minggu. Pria itu tak memberikan kabar kepada siapa pun termasuk dirinya, tunangannya sendiri. Lucu bukan? Dan hari ini, dengan beraninya pria itu duduk di sudut kamarnya, menunggunya terbangun seolah ia adalah pangeran yang sedang menunggu putri tidurnya.

Jika saja Chance benar-benar menganggap Elshava tunangannya mungkin ia akan sangat marah dan langsung menghantam kepala pria itu karena sudah menghilang begitu saja.

Langkah Chance terhenti begitu saja ketika ia akan menghampiri sosok Elshava yang menatapnya begitu dingin. Chance memang tidak mengharapkan permintaan maaf atau penjelasan dari Elshava tetapi kalimat yang Elshava katakan jelas membuat Chance tak habis pikir.

"Kau mengacaukan banyak hal selagi aku pergi," ucap Elshava dengan datar, rasanya Chance benar-benar ingin memukul Elshava saat itu juga, "Kenapa kau menendang Madam Lilith?"

Kenapa ia menendang Madam Lilith? Masih bagus Chance tidak menendang Elshava saat itu juga.

Bukannya meminta maaf setelah menghilang begitu saja dan membuat Chance terlihat kacau selama dua minggu, Elshava justru datang dan langsung ingin memarahi Chance? Elshava memang tunangan yang sangat buruk!

Sialan, brengsek!

"Apa aku harus menjawabnya?" jawab Chance tak habis pikir. Ia mengurungkan niatnya untuk menghampiri Elshava dan lebih memilih untuk kembali ke atas tempat tidurnya.

"Ya." Lagi-lagi, Elshava menjawabnya dengan suara yang begitu rendah seakan ia memang sedang menahan amarahnya.

Chance mengedikkan bahunya tak peduli. "Tidak ada alasan, aku hanya ingin menendangnya."

"Tidak ada putri mahkota yang bersikap kasar, berperilakulah sesuai kelasmu Chanelyn." Elshava menurunkan kakinya kemudian memajukan tubuhnya, "Kau adalah calon ratuku, bersikaplah lebih dewasa."

Mendengar itu tidaklah membuat Chance luruh. Ini masih sangat pagi tetapi Elshava sudah memancing emosinya.

"Jika kau tidak menyukai apa yang aku lakukan, kita bisa berpisah. Sejak awal aku tidak sudi untuk menjadi bagian dari ini semua!"

Chance memang tidak pernah meminta untuk terlibat dengan semua peraturan yang ada. Ia tidak pernah meminta dikurung seperti ini dan diperlakukan seperti seekor anjing yang sedang dijinakkan.

Ia mengalami hari-hari yang membosankan dengan berbagai peraturan yang harus ia turuti. Madam Lilith? Wanita tua itu hanya mempersulit dirinya, ia berusaha untuk mengubah Chance menjadi seperti apa yang ia inginkan.

Dan Elshava? Pria itu tidak ada untuk Chance, pria gila itu tidak pernah berada di sisi Chance untuk sedetik pun!

Setelah melukai Chance, ia bahkan tidak meminta maaf dan langsung pergi meninggalkannya begitu saja, kemudian membuat seisi istana khawatir–termasuk Chance dengan berita kecelakaan pria itu?

Hidden DesireWhere stories live. Discover now