20.

5.7K 642 30
                                    

          Chance seharusnya hanya berdiam di dalam kamar Elshava setelah mengacaukan kamar itu karena emosinya yang meledak begitu saja setelah kepergian Elshava yang pergi begitu saja saat Walace menemuinya. Tetapi suara auman yang begitu kuat dan ia kenali tak bisa membuatnya diam saja di dalam kamar dan berlagak tuli.

Itu adalah suara auman Gio, harimau putih kesayangannya. Tak biasanya Gio mengaum begitu besar hingga ia bisa mendengarnya dan... bagaimana suara itu terdengar begitu dekat sedangkan harimau-harimau peliharaannya di tempatkan di Istana Timur yang letaknya lumayan jauh dengan Istana Barat.

Chance segera menerobos keluar dari kamar Elshava, tak menyadari kehadiran dua pengawal yang berjaga di depan kamar Elshava. Ia menuruni anak tangga dengan tergesa seolah anak tangga itu adalah seluncuran begitu mendengar suara Gio yang semakin nyaring dan besar.

Pasti ada sesuatu yang salah dengan kesayangannya itu dan benar saja, Chance membekap mulutnya sendiri begitu mendapati Gio yang berusaha melepaskan diri dari rantai besar yang mengikatnya, masing-masing di leher dan kaki belakangnya. Chance tak tau bagaimana harimau putih miliknya itu bisa berada di dalam Istana Barat dan mengapa ada pengawal yang memegang senapan api, seolah bersiap untuk menembak peliharaanya.

"Gio!" teriak Chance berlari berusaha mendekat ke arah peliharaannya begitu melihat penjaga yang mengarahkan senapannya kepada peliharaannya. "Jangan! Gio!"

Sebelum sepat Chance mendekati Gio, seorang pria lebih dahulu mendekati Gio dan menyuntikkan sesuatu kepada peliharaannya. Entah apa yang pria itu lakukan tetapi untuk seperkian detik Gio mengamuk dan menyerang tangan pria itu sebelum Gio jatuh tumbang.

"Apa yang kau lakukan!" teriakkan Chance menggema, berlari mendekati Gio yang sudah tergeletak tak berdaya tetapi masih bernafas meski bisa ia rasakan jika nafasnya sedikit lambat.

"Hanya memberinya bius dengan dosis kecil. Dia akan segera sadar." Pria yang tadi menyuntikkan sesuatu kepada Gio sedikit meringis, berusaha bangkit setelah tubuhnya terhempas karena serangan Gio. "Pindahkan hewan ini ke habitatnya, aku yang akan mengurusnya," ujarnya pada pengawal yang memegang rantai Gio.

"Shit, kau terluka..." Kali ini fokus Chance teralihkan pada tangan pria itu yang berlumur darah segar, punggung tangannya terlihat robek dan itu membuat Chance meringis sedikit bersalah, itu adalah ulah peliharaannya.

"Apa dia peliharaanmu?" tanya pria itu dengan santai membuka dasi miliknya dan mengikat lukanya. Jelas pria itu terlihat kesakitan meski apa yang ia lakukan seperti adengan dalam film. Pria itu bahkan mengatasi sakitnya dengan tenang.

"Maaf–"

"Tangannya terluka, aku rasa tertusuk sesuatu, itu yang membuatnya mengamuk dan menyerang perawatnya," potong pria itu. "Aku sudah memberinya bisu dengan dosis yang tepat, kau tak perlu khawatir."

Pria itu berbicara dengan cakap seolah ia memang tenaga medis tetapi dilihat dari penampilannya? Dia tidak terlihat seperti seorang dokter ditambah pria ini terlihat cukup muda? Apa mungkin dia salah satu dokter pribadi kerajaan atau salah satu pangeran?

Tidak. Jelas Chance cukup pintar untuk mengetahui bahwa untuk saat ini Inggris hanya memiliki dua pangeran, Elshava dan Nate.

Lalu siapa pria ini...

"Kau seorang dokter?" selidik Chance sedikit penasaran, jika saja peliharaannya sampai mengalami sesuatu karena suntikan pria ini tadi, maka akan Chance pastikan–

"Marc Hasquith." Pria itu mengulurkan tangannya, memperkenalkan diri kepada Chance. "Aku belum menjadi seorang dokter, masih belajar dan baru saja lulus dari University of California."

Hidden DesireWhere stories live. Discover now