34.

4.3K 522 47
                                    

Hal yang paling Chance benci dari mabuk adalah terbangun dengan kepala yang sakit dan ingatan yang samar, berharap ia tidak melakukan hal konyol semalam tetapi ia cukup yakin jika ia mampu mengontrol dirinya sendiri meski dalam keadaan mabuk.

Tak ada yang membangunkan Chance saat itu sampai akhirnya Bibi Nat masuk dengan semangkuk sup ayam.

Entah berapa lama ia tertidur akibat mabuk, yang jelas ketika ia terbangun Chance tak lagi memakai slip dress semalam melainkan piyama kebesaran, entah milik siapa dan siapa yang menggantikkannya.

Saat itu jarum jam di kamar Elshava sudah menunjukkan pukul dua siang– Tunggu, kamar Elshava?

Chance melihat kesekitar untuk memastikan dan benar saja ia berada di kamar Elshava sendirian tanpa sang empu.

Ini pertama kalinya Elshava terbangun lebih dulu sebelum dirinya, oleh sebab itu Chance segera menghabiskan sup yang dibawakan oleh Bibi Nat dan bergegas keluar untuk mencari Elshava.

"Wajahku masih sangat panas," gumam Chance meraba dahi serta wajahnya, "Sepertinya akan demam."

Langkah Chance terhenti ketika ia mendapati sosok Walace yang tengah berdiri dekat dengan pintu masuk, tanpa ragu Chance menghampiri tangan kanannya Elshava itu.

"Walace? Di mana Elshava?" tanya Chance kepada Walace, sebenarnya ia sedikit heran karena tak biasanya Walace berada di rumah kaca kecuali ada keadaan mendesak.

"Pangeran berada di istana, lady," jawab Walace sedikit menunduk memberi hormat.

"Di istana? Kenapa dia tidak membangunkanku?"

"Ada masalah yang cukup serius di istana, sebaiknya Anda tetap berada di sini sesuai dengan titah Pangeran Elshava."

"Masalah apa?" Kali ini Chance tampak sedikit khawatir, takut terjadi sesuatu akibat ulahnya semalam. "Apa ini menyangkut Elshava? Atau terjadi sesuatu dengannya?"

"Tidak my lady."

"Lalu apa Walace?"

Walace yang awalnya tampak enggan memberitahu Chance pun pada akhirnya memperlihatkan sesuatu melalui ponselnya.

Sebuah headline berita dengan foto Arthur, ayahnya Elshava dan Ibunya Nate yang terpampang di sana. Mata Chance ikut membulat sempurna, terkejut membaca headline tersebut.

Isu perselingkuhan Yang Mulia Raja Arthur dan Putri Margaret yang merupakan istri Pangeran Haictller, tak lain tak bukan adik iparnya sendiri menggeparkan dunia setelah tersebarnya rekaman suara Yang Mulia Raja Arthur dengan seorang wanita.

"Rekaman? Rekaman suara apa yang dimaksud Walace?" tanya Chance sedikit gugup bercampur panik, mengetahui ke mana arah berita ini.

Sama seperti sebelumnya, Walace yang tentu mengetahui sesuatu tampak enggan menjawab pertanyaannya dan kembali menunduk tak enak hati. "My lady."

"Walace jawab saja pertanyaanku, rekaman apa yang dimaksud!"

"Rekaman suara Anda dan Yang Mulia Raja Arthur tersebar lady, istana akan segera membuat klarifikasi dan Pangeran Elshava sedang menyelidiki kasus ini."

"Bagaimana.... tidak, siapa yang merekam pembicaraan kami?" Chance menggeleng mengelak perkataan Walace. "Jelas hanya kami berdua saat itu."

"My lady," panggil Walace lagi membuat Chance risih karena pria itu terlalu sopan, pria itu mungkin takut melukai Chance atau membuatnya tersinggung dengan ucapannya.

Hidden DesireWhere stories live. Discover now