47.

3.4K 445 29
                                    

          Satu bulan kemudian.

Tak banyak yang berubah setelah kepergian Chance selain Elshava yang berubah– kembali menjadi sosok yang dingin bahkan kali ini semakin dingin, pria itu hanya berbicara seperlunya dan membatasi diri dengan orang-orang yang tak memiliki kepentingan sebelumnya.

Kehadiran Chance jelas mengubah sosok Elshava, perempuan itu mampu menghangatkan Elshava dan perlahan meluluhkannya.

Dan kepergian Chance tak hanya mengubah Elshava melaikan menciptakkan sosok yang lebih dingin dan angkuh pada diri pria itu karena Chance tak hanya pergi melainkan menghilang.

Ya, Chanelyn Wang yang merupakan tunangan dari Putra Mahkota Inggris yaitu Elshava dikabarkan menghilang sejak sebulan yang lalu. Tak ada yang mengetahui keberadaan Chance dan juga keluarganya, termasuk Elshava sekalipun.

Seolah Keluarga Wang hilang begitu saja. Desas-desus mengenai Keluarga Wang yang tak pernah muncul lagi di hadapan publik selama satu bulan terakhir jelas mengundang tanda tanya publik terhadap pihak kerajaan mengingat Chance saat ini berstatus sebagai tunangan kerajaan.

Menjawab rasa penasaran publik, akhirnya pihak kerajaan mengeluarkan pernyataan resmi terkait Keluarga Wang yang menyatakan bahwa saat ini seluruh anggota Keluarga Wang tengah berlibur dan untuk sementara ingin menjauhi sorot pemberitaan dan publik.

Entah kapan Chance akan kembali atau ke mana perempuan itu pergi, tak ada yang mengetahuinya termasuk Elshava sekalipun.

Ia sudah mengutus Walace, tangan kanannya yang hampir tak pernah gagal dalam menjalankan tugasnya tapi tampaknya kali ini Walace gagal...

"Saya belum bisa menemukan apa pun termasuk keberadaan Lady Chance dan keluarganya, pangeran." Kepala dengan helaian rambut yang sudah memutih itu hanya bisa menunduk pasrah, siap menerima amukkan Elshava setiap kali ia melaporkan satu misi yang sampai saat ini belum ia bisa pecahkan juga.

"Apa yang kau kerjakan selama satu bulan ini?" Suara Elshava terdengar begitu rendah membuat bulu kuduk berdiri, ditambah suaranya yang menggema pada ruang kerjanya.

"Maaf pangeran, terakhir kali keberadaan Lady Chance terlihat adalah satu bulan yang lalu saat keluar dari Istana, setelah itu tak ada kabar lagi mengenai dirinya maupun keluarga besar Lord Arlington."

"Aku tau tanpa harus kau memberitahuku," Elshava membuka kancing kemeja teratasnya sembari menaruh beberapa dokumen yang sedang ia baca saat itu. "Aku menyuruhmu untuk mencari keberadaan Chanelyn tetapi kau tidak bisa melakukannya, apa itu pekerjaan yang sangat berat, Walace?"

"Tidak pangeran." Lagi dan lagi, kepala Walace hanya bisa tertunduk– siap jika Elshava memakinya habis-habisan.

"Kalau begitu kenapa kau belum menemukan keberadaan tunanganku?" Tanpa menoleh ke arahnya, Walace bisa membayangkan tatapan tajam Elshava yang siap mencekiknya. "Kau sudah tidak menyayangi kepalamu lagi bukan?"

"Maafkan saya pangeran, saya akan mencari Lady Chance lagi dan segera menemukannya."

"Kau hanya punya waktu sampai pesta dansa kerajaan jika gagal maka aku tak akan segan menjadikan kepalamu sebagai salah satu koleksi pribadiku."

Meski Walace adalah tangan kanan Elshava, ia tetap takut karena ia tau jika Elshava tak pernah bermain-main dengan ucapannya.

Beberapa hari yang lalu Elshava bahkan tak segan menembak kaki beberapa pengawal yang diduga berusaha untuk mengkhianati Elshava. Tak hanya menembak, pria itu juga membiarkan para pengawal tersebut dalam kondisi seperti itu sehingga mengalami pendarahan hebat sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam penjara pengasingan.

Hidden DesireWhere stories live. Discover now