51.

3.7K 435 28
                                    

          Elshava memandangi sosok malaikat yang tengah tertidur di hadapannya, meski sedang tertidur raut kekhawatiran masih terlukis jelas pada wajah perempuan itu.

Setelah mendengar segala penjelasan Elshava akhirnya Chance bisa tertidur. Perempuan itu memang mau mendengarkan Elshava dan menepis segala kesalahpahaman yang ada di antara mereka mengenai Margot dan yang lainnya akan tetapi Chance belum memberikan jawaban kepada Elshava– mengenai apakah perempuan itu ingin memberikan kesempatan kedua untuk Elshava?

Sejujurnya ia tidak yakin jika Chance akan memberikan kesempatan kedua untuk Elshava, hatinya berteriak jika Chance akan segera meninggalkannya.

Perempuan itu mungkin sudah memaafkan Elshava tetapi ia tidak pernah berkata bahwa akan kembali kepada Elshava.

Lamunan Elshava terbuyarkan tatkala Chance tampak mengerang dalam tidurnya, matanya masih terpejam erat tetapi wajahnya tampak lebih gelisah.

"Mommy daddy..." racaunya pelan dengan keringat yang mulai membanjiri pelipisnya.

"Chanelyn?" panggil Elshava menepuk pelan pundak perempuan itu pelan berusaha untuk membangunkannya.

"Daddy..."

"Chanelyn bangun."

"Elshava..." Hal pertama yang Chance lihat ketika membuka matanya adalah Elshava, mata perempuan itu tampak memerah dengan air mata yang membanjiri matanya.

"Ini aku, I'm here."

Mendengar itu Chance langsung berhambur memeluk Elshava dengan sangat erat, "Jangan pergi... jangan tinggalkan aku..."

Entah apakah Chance sudah sadar sepenuhnya atau belum tetapi ia memeluk Elshava dengan sangat erat seolah takut jika Elshava pergi meninggalkannya.

Hal itu membuat Elshava ikut berbaring memeluk Chance sampai akhirnya perempuan itu kembali tertidur.

Telapak tangan besar milik Elshava membelai lembut rambut perempuan itu. "Aku akan membersihkan namamu, semua orang harus tau bahwa kau tidak bersalah."

Matanya menatap Chance dengan tatapan yang bercampur aduk, ia tau Chance tak bisa mendengarnya. "Aku akan melindungimu dan membayar segala kesalahanku, aku akan melakukannya dengan cara apa pun."

Tangan pria itu kemudian turun membelai wajah pucat milik Chance. "Aku akan menghukum semua orang yang menjebakmu, aku akan pastikan mereka mendapatkan hukuman yang berat."

"I'm sorry for all the trouble." Satu kecupan lembut mendarat pada dahi Chance, berharap kecupan itu mampu menarik segala kegelisahan perempuan itu.

Rasa kantuk tak menghampiri Elshava bahkan untuk sedetik pun, hanya ada satu hal yang terbesit dalam benaknya bahwa ia harus tetap terjaga untuk Chance– takut jika ada yang membawa perempuan itu pergi lagi.

Hingga akhirnya ketika sang surya mulai bersinar, ketukkan pelan pada pintu kamar Chance membuat Elshava mau tak mau melepas pelukkannya dan bangkit menuju pintu.

Walace, tangan kanannya tengah berdiri di depan pintu dengan kepala tertunduk.

"Ada apa Walace?"

"Pangeran, Sir Arlington berada di bawah bersama Yang Mulia–"

"Arlington?" tanya Elshava segera memastikkan dan Walace mengangguk sebagai jawaban.

Elshava mengerti apa tujuan dari kedatangan Arlington ke istananya hari ini, hal yang Elshava takutkan akhirnya terjadi.

Hidden DesireWhere stories live. Discover now