07.

5.7K 594 18
                                    

Senyum tercetak di wajah Nate begitu ia mendapati Chance yang sedang berjalan ke arahnya dengan menghentakkan kakinya. "Wajahmu terlihat kesal, ada apa?"

"Kenapa kau mengirimkanku bunga sebanyak itu? Aku pikir Elshava yang melakukan hal gila itu," protes Chance langsung menjatuhkan bokongnya tepat di sebelah Nate, mereka memang sudah membuat janji untuk bertemu sebelumnya.

Senyum lebar yang tercetak di wajah Nate sebelumnya perlahan pudar, tetapi pria itu tetap tersenyum. "Kau berharap Elshava yang melakukannya?"

"Geez, aku sudah melempar bunga itu tepat ke hadapan wajah Elshava, harga diriku seperti dilempar jauh," Chance menangkup wajahnya menahan malu, "Kau mengenal aku, aku tidak menyukai bunga."

"Aku tau kau tidak menyukai bunga tapi aku berpikir mungkin kau bisa menyukainya karena itu pemberianku."

"Ya, terima kasih Nate. Aku akan belajar untuk menyukainya, hanya kali ini dan jangan diulangi mengerti? Itu hanya menghamburkan uang."

"Uangku," ralat Nate.

"Mau itu uangmu atau uang siapa pun, aku tidak suka pemborosan untuk hal tidak berguna dalam bentuk apa pun," tegas Chance sengaja menekan empat kata terakhirnya.

Mendengar itu tidak membuat Nate tersinggung melainkan tersenyum, "Kau semakin membuatku jatuh cinta, setiap harinya."

"Sial, aku menyesal," rutuk Chance membuang wajahnya, menghindari dari tatapan Nate.

"Bagaimana orang tidak bisa jatuh cinta dengan perempuan seperti dirimu?"

"Elshava tidak jatuh cinta denganku, dia memanfaatkanku."

Jatuh Cinta?

Bagaimana bisa Nate tidak memikirkan ini sebelumnya? Jika Elshava jatuh cinta kepada Chance maka pria itu akan semakin gigih untuk mempertahankan Chance.

Semua ini Elshava lakukan hanya kekuasaan bukan? Ya, Elshava tidak boleh jatuh cinta kepada Chance lagi pula Elshava tidak pernah bertemu dengan perempuan itu sebelumnya, bagaimana sepupunya itu bisa menaruh hati pada Chance.

Semua ini hanya sebatas ambisi dan kekuasaan Elshava, tidak lebih.

"Elshava bukan manusia, dia tidak memiliki hati." Nate tidak berusaha untuk menjelekkan sepupunya sendiri hanya saja begitulah faktanya.

Sejak usia mereka menginjak empat belas, Elshava mulai berubah. Nate dan Elshava awalnya sangat dekat tetapi Elshava mendorongnya menjauh dan membatasi dirinya sendiri.

Nate terus berusaha untuk menerobos pertahanan Elshava karena ia sudah menganggap Elshava saudaranya sendiri tetapi pria itu semakin mengusirnya pergi.

Elshava yang ia kenal seolah berubah 180 derajat, pria yang dulunya selalu tersenyum sekarang bahkan enggan untuk berekspresi sedikit pun. Elshava tidak hanya bersikap dingin kepada Nate melainkan kepada kedua orangtuanya juga.

Entah apa yang terjadi kepada sepupunya dulu hingga ia berubah drastis.

"Sepupumu itu," kata Chance berusaha untuk mengingat wajah Elshava, "Hari ini pertama kalinya aku melihat dia tersenyum, dia selalu memasang ekspresi yang datar, hal itu sulit untukku menebak jalan pikirannya."

"Kau melihat Elshava tersenyum?" Kali ini pupil mata Nate bahkan melebar secara spontan, perasaan terkejut bercampur penasaran membuatnya mencondongkan tubuhnya.

Hidden DesireWhere stories live. Discover now