58. HEA

4.1K 483 24
                                    

Elshava tidak pernah menyangka jika istrinya akan melahirkan satu minggu lebih awal dari perkiraan sehingga ia harus pulang dini hari dengan sedikit tergesa dan menunda seluruh jadwalnya ini.

Ya, seharusnya Elshava memang libur selama dua minggu sebelum istrinya melahirkan tetapi ada pekerjaan mendadak dan ia berpikir untuk pergi sebentar mengingat persalinan Chance masih satu minggu lagi, dan juga ia berpikir untuk menuntaskan segala pekerjaannya agar ketika istrinya melahirkan Elshava bisa selalu berada di samping wanita itu tapi nyatanya semua tidak berjalan sesuai rencana.

Ibunya yang menemani Chance selama dirinya pergi mendadak menghubunginya karena Chance akan segera melahirkan.

Setelah Chance mengalami kontraksi yang cukup hebat disertai dengan ketuban yang menetes sedikit demi sedikit, ia berpikir jika dirinya akan segera melahirkan tetapi setelah di bawa ke rumah sakit, nyeri yang ia rasakan perlahan menghilang dan menurut hasil pengamatan dokter, Chance memang akan segera melahirkan dalam beberapa jam kedepan.

"Aku tidak percaya bahwa aku akan melahirkan dalam beberapa jam ke depan, aku harap kita rukun," bisik Chance pada perutnya yang masih bisa di dengar oleh Victoria dan pada saat itu juga ia merasakan pergerakan pada bayinya.

"Apa itu artinya iya? Seharusnya iya karena aku ibumu, tidak mungkin kau memusuhiku bukan?"

"Elshava sudah dalam perjalanan menuju ke sini," timpal Victoria mengulas senyum penuh kebahagiaan menanti kelahiran cucu pertamanya, wanita paruh baya itu tampak sedang melipat pakaian bayi yang sudah Elshava persiapkan satu bulan yang lalu.

"Dia pasti khawatir, apa seharusnya kita tidak menghubungi Elshava dan memberitahunya ketika dia pulang saja?"

"Elshava pasti juga ingin menyaksikan kelahiran anaknya."

Anggukan Chance membenarkan perkataan Victoria, sama seperti orangtua dan saudaranya yang berbondong-bodong menuju rumah sakit, Elshava adalah ayah dari bayinya tentu pria itu ingin melihat kelahiran putrinya.

"Jika kau perempuan, mommy mohon jangan bertengkar merebutkan papamu, karena dia milik mommy."

Victoria menghampiri Chance dan melilitkan syal para anak menantunya itu. "Bagaimana jika dia laki-laki?"

"Jika dia laki-laki, semoga dia lebih tampan dari papanya."

Elshava tiba di saat semua anggota keluarganya sudah berada di rumah sakit, mulai dari kedua orangtuanya, mertua bahkan iparnya sudah berada di depan ruang bersalin dengan wajah yang tegang

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Elshava tiba di saat semua anggota keluarganya sudah berada di rumah sakit, mulai dari kedua orangtuanya, mertua bahkan iparnya sudah berada di depan ruang bersalin dengan wajah yang tegang. Tak dipungkiri Elshava juga merasakan hal yang sama, antara takut, tegang, sedih, bahagia, semua bercampur menjadi satu.

Melawan rasa takutnya sendiri ia segera berganti pakaian yang disediakan dan masuk ke dalam ruang bersalin.

Hal pertama yang ia lihat saat masuk adalah istrinya yang bersimbah peluh, langkah Elshava seakan tertahan melihat bagaimana perjuangan istrinya melahirkan.

Hidden DesireWhere stories live. Discover now