NCT AS | NCT OT23

DOYOUNG AS [DUYUNG]

aku membelalak tidak percaya saat menemukan cincin dengan permata kecil berwarna biru yang persis seperti milikku di atas meja kantin.

cincin ini adalah.. cincin yang bisa membantu manusia setengah duyung sepertiku beraktifitas layaknya manusia pada umumnya.

iya, aku bukan manusia seutuhnya.

melainkan manusia setengah duyung yang sangat jarang populasinya di dunia ini yang rata-rata berisikan manusia atau duyung seutuhnya.

mama mengatakan padaku bahwa aku terkena imbas kutukan kesalahan yang dilakukan nenek buyutku bersama temannya semasa ia muda.

mama juga mengatakan jika cicit dari teman buyutku itu adalah seorang laki-laki, bukan tidak mungkin kalau sebenarnya ia adalah jodohku.

aku mengamati cincin permata biru yang benar-benar sama persis seperti cincin yang melingkar di jari manisku dengan seksama.

aku baru menyadari jika di dalam lingkaran cincin ini terdapat ukiran nama. kim doyoung, nama yang tertera di cincin itu.

penasaran, aku melepas cincinku dan melirik ke bagian dalamnya yang ternyata juga terdapat ukiran namaku.

setelah sekian lama aku baru mengetahui fakta itu.

dengan cepat, aku kembali memakai cincinku karena jika terlalu lama dilepas maka aku akan berubah wujud dan akan membuat sekolah ini gempar.

kim doyoung ya..

namanya cukup familiar, tapi aku lupa siapa.

ah! apa kim doyoung pemilik cincin ini adalah kak doyoung yang sering dibicarakan oleh yeeun?

jika benar, tugasku sekarang adalah mencari tahu dimana kak doyoung dan mengembalikan cincin ini padanya.

jika aku tidak mengembalikannya, maka ia akan berubah menjadi duyung dan aku tidak mau berita itu tersebar karena akan membuat keberadaanku juga ikut terancam.

segera aku melangkah mencari kak ten, salah satu kakak tingkat yang dekat dengan kak doyoung.

"kak ten," panggilku sok akrab pada kak ten yang terlihat sedang menikmati makan siangnya bersama kak kun.

"kenapa? ada perlu sama gue?" tanya kak ten dengan mulut yang masih mengunyah makanan.

aku menyengir, "hehe, mau nanya. kak doyoung ada di mana ya? aku ada urusan penting nih."

"doyoung? ada urusan apa lo berdua?" mata kak ten memicing curiga membuat kak kun yang duduk di sebelahnya ikut menoleh ke arahku dan menatapku penasaran.

"ada lah pokoknya, jadi kak doyoung ada di mana, kak?" tanyaku sekali lagi.

kak ten berpikir sejenak, lalu kembali menatapku. "tadi sih katanya mau ke kamar mandi, tapi gue gak tau udah balik apa belom."

"oh gitu, ya udah makasih ya kak ten. duluan kak kun." aku tersenyum ramah lalu segera melangkah menuju kamar mandi yang jarang dikunjungi mahasiswa.

kak doyoung pasti tidak akan berpikir bodoh dengan masuk ke kamar mandi yang ramai.

———

doyoung's pov

aku bersembunyi di salah satu bilik toilet kampus, berusaha menelepon kakakku yang sedang berkunjung ke kampus sebelah.

tubuhku terasa lemas karena cincin yang harusnya tidak boleh aku lepas kecuali saat mandi, menghilang karena kelalaianku.

aku bukan manusia seutuhnya, maka dari itu aku membutuhkan cincin tersebut agar aku bisa beraktifitas layaknya manusia seutuhnya.