JAEMIN AS [SUAMI]

52.9K 4.9K 1.3K
                                    

"tadi kata sekretaris pak jaemin, ada cewe yang nyamperin dia di ruangannya."

"hah? klien kali."

"bukann, denger-denger sih mantannya waktu sma."

"hah? yang waktu itu pernah ke kantor juga? bu minju?"

"demi apasih? kalo beneran bu minju, terus berniat mengajak pak jaemin balikan. gue restuin dah."

"dih, emang lo siapanya pak jaemin."

"hehe, ya bukan siapa-siapa sih. tapi gila kali ya kalo pak jaemin gak mau balikan sama bu minju yang cakepnya gak ada obat begitu."

"iya sih, secara bu minju cantik paripurna, body goals, gak malu-maluin lah pokoknya kalo diajak ke acara keluarga."

"iya, fiks harus balikan sih. gue shipper garis keras pokoknya."

"tapi denger-denger juga pak jaemin udah nikah."

"masa? kabar angin doang kali. soalnya kalo emang udah nikah, kok kita gak diundang? biasanya 'kan kalo ceo-ceo gitu pasti ngundang seluruh karyawannya juga."

"iya, istrinya jelek kali ya?"

"hush, kalo ada yang denger bisa dipecat kita."

"ya tapi heran ga sii? kalo ga diundang setidaknya dikenalin lah ke karyawannya, biar kalo dia dateng 'kan bisa kita sambut gitu."

"omongan lo bener juga sih, tapi masa modelan pak jaemin istrinya jelek."

"ya 'kan bisa aja."

aku menunduk ketika mendengar ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut beberapa wanita yang duduk tak jauh dari mejaku.

saat ini aku tengah makan siang di cafe yang berada di depan gedung perusahaan kak jaemin, suamiku.

kak jaemin, kakak kelas yang sepuluh tahun lalu menjadi satu-satunya lelaki yang aku sukai. dan siapa sangka ternyata kak jaemin juga memiliki perasaan yang sama denganku. 

beberapa tahun kami berpacaran, hingga lima tahun yang lalu ia membawa kedua orang tuanya ke hadapan orang tuaku, meminta restu untuk meminangku.

kini aku tengah berada di cafe depan perusahaan kak jaemin, berniat mengajak kak jaemin makan siang bersama sebelum ucapan wanita-wanita itu mengurungkan niatku.

aku mengaduk makanan yang sudah aku pesan tanpa minat, mood-ku hancur tak tersisa mendengar ucapan wanita yang aku taksir adalah karyawan dari kantor kak jaemin.

minju, satu-satunya mantan kak jaemin yang pernah ia ceritakan padaku.

mendengar minju kembali menemui kak jaemin, membuat rasa takut menyerang hati dan pikiranku.

memikirkan kak jaemin akan kembali pada minju dan meninggalkanku begitu saja, membuat rasa sesak menggerogoti rongga dadaku.

aku tau minju dan aku sangat berbeda. dilihat dari segi apapun, tentu saja minju jauh lebih sempurna dibanding aku.

tubuhku tak seperti minju yang berprofesi sebagai model, juga tak secantik minju yang tentu saja melakukan perawatan setiap minggu agar tetap tampil cantik di hadapan awak media.

berbagai pikiran buruk menyerang pikiranku.

apa aku pantas untuk kak jaemin yang semua orang bilang sempurna tanpa cela? apa aku yang tidak ada apa-apanya dibanding minju ini pantas bersanding dengan kak jaemin?

aku menghela napas kasar, kemudian beranjak menuju kasir untuk membayar makan siang yang bahkan tak aku lahap sesendok pun.

———

NCT AS | NCT OT23Donde viven las historias. Descúbrelo ahora