XIAOJUN AS [SEPUPU]

28.5K 4.3K 1.8K
                                    

"DEK, BISA TOLONG MAMA SEBENTAR GAK?"

aku yang tengah bermain bersama bambi—kucing kesayanganku—segera menghampiri mama yang sedang kerepotan di dapur.

"ada yang bisa adek banting?" tanyaku jahil, membuat mama menatapku dengan mata melototnya.

"becanda atuh ibu negara, sini adek aja yang mindahin kuenya."

belum aku mengambil sepotong kue untuk dipindahkan ke piring, mama sudah lebih dulu menepuk tanganku kencang.

"cuci tangan dulu," ucap mama galak, aku segera masuk ke kamar mandi dapur untuk mencuci tangan.

setelah mencuci tangan, aku segera mengambil alih pekerjaan mama. memindahkan kue dari kotak ke piring saji.

rumahku sudah benar-benar rapih sejak pagi tadi, sofa di ruang tengah dan ruang keluarga sudah dikeluarkan karena acara syukuran 7 bulanan kakakku diadakan di rumah kami.

sementara si bumil dan suaminya—mbak tasya dan mas satya—hanya menontoni kami seraya memakan kue yang mama sediakan untuk mereka.

sedari pagi mbak tasya dan mas satya memang sudah disuruh mama siap-siap karena takut ada beberapa tamu yang datang lebih awal dan mereka belum siap.

"heh kakak ipar! yang hamil 'kan kakak gue, ngapa jadi elo ngedepak sama dia juga? ikut hamil lo?!" tanyaku sewot, sementara mas satya hanya tertawa mengejek.

"sialan," ucapku yang mendapat pukulan sayang di pantat dari mamaku tercinta.

"mulutnya minta diruqiah banget ya anak mama satu ini," ucap mama sebal, beliau memang selalu sepertu ini jika anaknya mengucapan kata-kata yang kurang enak didengar.

"ampun suhu."

"adek ini godain mamanya terus, sampe kuenya dicomot bambi aja gak sadar," ucap papa yang muncul secara tiba-tiba, refleks aku menatap bambi yang berjalan menjauhi dapur dengan dadar gulung di mulutnya.

"BAMBIIII, KUE MAMA KOK DICOMOTTTT!" okey, kembali pada mama si drama queen di rumah kami. canda rumah.

———

saudara serta sepupu dari pihak mama dan papa mulai berdatangan, begitu juga beberapa keluarga dekat mas satya.

beruntung rumah kami tergolong cukup besar, jadi lebih dari cukup untuk menampung saudaraku yang banyaknya luar biasa.

mas satya juga sebenarnya mengundang anak yatim dari panti asuhan kasih ibu, serta beberapa tetangga yang cukup dekat.

"kamu tinggi banget ya, apalagi kalo kurus pasti badannya bagus banget deh," puji—atau lebih tepatnya, hina—salah satu sepupu mama.

"tante juga cantik, apalagi kalo mulutnya gak kayak dakjal," ucapku dengan senyum paksa, membuat mama dan saudaranya melotot kaget.

"becanda dakjal." aku menyengir, lalu berlari ke arah xiaojun. anak dari kakak kandung papa—atau lebih tepatnya sepupu—yang paling dekat denganku.

"berani banget lo." xiaojun terkekeh kecil seraya merangkul bahuku erat, iya kami memang sedekat itu.

aku sebenarnya memang jauh lebih dekat dengan saudara-saudara dari keluarga papa.

selain karena ramah dan asik, mereka juga sangat menghargai privasi dan tak pernah mengatakan kalimat-kalimat yang menyakiti hati.

NCT AS | NCT OT23Where stories live. Discover now