KUN AS [SUAMI]

54.2K 5.2K 489
                                    

aku menarik ujung kaus yang dipakai kun, suamiku. membuatnya yang sedang tertidur merasa terusik.

"kenapa, sayang?" kun beranjak duduk lalu menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang sebelum menarik tubuhku ke dalam dekapan hangatnya.

"aku pengen nasi goreng buatan kamu," cicitku yang membuatnya terkekeh gemas, kun mendekatkan wajahnya pada perutku yang sudah sangat besar karena kehamilanku yang sudah memasuki bulan ke tujuh.

pria itu mengucapkan kalimat-kalimat manis seraya mengusap perutku dengan sangat lembut, membuatku merasa sangat bersyukur karena tidak menolak perjodohan yang diminta ayahku.

aku dan kun menikah karena dijodohkan, dan kami sepakat untuk belajar saling mencintai dan menerima satu sama lain.

kun adalah tipe pria yang sangat dewasa, ia tidak pernah main tangan jika sedang marah, kun cenderung diam dan sedikit menghindar dariku agar tidak kelepasan mengucap kata-kata yang mungkin dapat menyakiti hatiku jika sedang marah.

"kamu tunggu disini ya, aku masakin dulu nasi gorengnya," ucap kun seraya mengusap pipi gembilku, "mau ikuttt!"

kun menghela napas pelan ketika mendengar aku merengek. "ya udah, pake jaketnya dibawah dingin."

kun memakaikan hoodie miliknya ke tubuhku, lalu menggendongku ala pengantin baru membuatku langsung melingkarkan kedua tangan pada lehernya.

"tunggu disini aja ya, sayang." kun mendudukkan tubuhku di kursi meja makan lalu mengecup bibirku sekilas sebelum berjalan menuju dapur.

lima belas menit kemudian, nasi goreng buatan kun sudah jadi dan suamiku itu langsung menghidangkan masakannya di hadapanku.

"makan yang banyak ya bumil kesayangannya kun." kun menggesek hidung mancungnya pada hidungku membuatku tersenyum geli.

"kenyang." aku menjauhkan piring berisi nasi goreng itu setelah berhasil memakan tiga suapan, kun tersenyum lembut lalu menyodorkan segelas air putih padaku.

sepertinya suamiku itu sudah sangat hafal dengan kebiasaanku ketika mengidam, "udah ya? ayo tidur lagi."

kun kembali menggendongku seperti tadi, membuatku tiba-tiba merasa tak enak karena pria itu sepertinya sudah sangat lelah karena banyak berkas yang harus dikerjakan di kantor.

"aku nyusahin kamu ya?" kun tersentak ketika mendengar pertanyaanku, pria itu lalu merebahkan tubuhku di atas ranjang sebelum menarik selimut hingga dadaku.

aku menunduk ketika sama sekali tak mendapat jawaban dari kun, "maaf aku nyusahin kamu, lain kali aku gak bakal kayak gitu lagi."

kun menghela napas kasar, tidak. pria itu tidak marah, kun hanya tidak suka ketika aku merasa merepotkannya.

padahal tidak sama sekali, bahkan kun sangat senang dapat menuruti semua kemauanku selama mengandung anak kami.

"tidur." kun mengusap rambutku sekilas lalu berjalan meninggalkan kamar kami, sepertinya pria itu akan tidur di ruang kerjanya.

aku beranjak duduk lalu menangkup wajahku menggunakan kedua tangan, menangis dalam diam.

tak hanya sekali dua kali kun marah karena aku terus merasa merepotkannya.

aku mengusap wajahku dengan kasar lalu beranjak menuju ruang kerja kun, aku yakin pria itu pasti berada disana.

"kun." aku mengetuk pintu berwarna cokelat itu beberapa kali sebelum memasuki ruang kerja kun.

"maaf, hiks." kun tersenyum lembut lalu menarik tanganku hingga aku terjatuh di atas pangkuannya.

"kenapa nangis, hm?" kun mengusap kepalaku dengan lembut, namun malah membuatku menangis semakin deras.

"ih jelek banget istri aku kalo nangis gitu." aku mengusap wajahku dengan kasar, kun langsung menepis tanganku lembut sebelum mengusap wajahku penuh kasih sayang.

kun lantas mencium kedua mataku membuatku memejamkan mata, menikmati sensasi memabukkan yang hanya aku dapatkan ketika bersama kun.

"jangan pernah ngerasa kalo kamu ngerepotin aku. aku sayang banget sama kamu, aku sayang banget sama baby. jadi jangan pernah berpikir kalo kamu nyusahin aku, okey?"

aku mengangguk cepat membuat kun terkekeh gemas, hingga entah siapa yang memulai,

kedua belah bibir kami bertemu dan saling melumat dengan lembut dan penuh cinta, tanpa ada nafsu di dalamnya.

"i love you, to the moon and back."

NCT AS | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang