TAEYONG AS [WEREWOLF]

23.9K 3.8K 1.4K
                                    

dengan rantang berisi masakan buatan mama, aku melangkah ringan menuju rumah nenek yang terletak di tengah hutan.

entah mengapa nenek sangat betah tinggal di rumah tua menyeramkan itu, padahal mama dan papa sudah sangat sering mengajak nenek untuk tinggal bersama kami

tapi nenek bersikukuh menolak, ia mengatakan tidak mau meninggalkan rumah yang berisi kenangannya bersama kakek yang sudah lama tiada.

penolakan nenek tersebut membuatku mau tidak mau harus bolak-balik ke rumahnya untuk mengantar sarapan dan juga makan malam.

aku tersenyum kecil ketika rumah tua nenek sudah tertangkap oleh kedua mataku. dengan semangat, aku menambah kecepatan langkahku.

namun saat membuka pintu, aku dibuat mematung terkejut ketika melihat tubuh nenek sudah tidak lagi utuh dengan banyak darah yang menggenang di lantai.

mengalihkan tatapan, aku beralih menatap takut pada seekor serigala besar berbulu abu-abu gelap yang di sekitar mulutnya terdapat bercak berwarna merah, darah nenek...

aku melemas, rantang yang aku bawa jatuh begitu saja hingga isinya tumpah berceceran.

dengan sisa kesadaranku, aku melangkah mundur. namun hal itu membuat serigala besar itu ikut melangkah maju dengan mata berkilat seram.

"j-jangan mendekat.. t-tolong jangan makan aku. a-aku.. a-aku masih mau hidup dan membanggakan mama papa," ujarku sambil melangkah mundur dengan sekujur tubuh bergetar ketakutan.

"a-aku janji gak akan mundur lagi! t-tapi kamu juga jangan maju lagi." aku menelan ludah takut saat kedua mata perak itu semakin menajam.

"rawrrrr!" tiba-tiba serigala itu mengaum garang, membuatku jatuh tersandung karena terkejut dengan suara kerasnya.

"ah!" bulu kudukku meremang saat serigala besar itu menggigit kerah bajuku dan mengangkatku seperti anak kucing mengangkat anaknya.

gigi taringnya bahkan sedikit menggores bahuku hingga membuat sayatan yang cukup lebar.

dengan sekuat tenaga, aku berusaha memberontak agar cengkraman serigala itu terlepas. namun geraman kasar yang terdengar membuatku menciut dan memilih untuk terdiam pasrah.

aku memejamkan mataku erat-erat. merapal dalam hati, berdoa pada tuhan agar dapat selamat dari jeratan serigala ini walaupun kemungkinannya sangat kecil.

beberapa menit kemudian, serigala ini akhirnya melepas gigitannya pada kerah belakangku. hal itu membuat tubuhku terhempas dan terbanting cukup keras.

aku berusaha bangkit, kemudian menoleh ke arah serigala tadi. namun bukan serigala besar yang aku dapat, melainkan seorang pria bertubuh tegap dengan wajah tegas dan tatapan tajamnya.

siapa dia?

dan ke mana perginya serigala besar tadi?

dua pertanyaan itu terlintas di kepalaku, tapi saat ini bukanlah saat yang tepat untuk bertanya.

"e-eum.. permisi, aku boleh tanya? kita ada di mana ya? dan gimana cara aku untuk pergi dari sini?" tanyaku ragu.

pria itu menatapku semakin tajam, bibir tipisnya menyunggingkan senyum miring yang berhasil membuatku merinding.

"kamu pikir kamu bisa pergi gitu aja, hm?" aku menelan ludah kasar saat mendengar suara berat dan dalam itu.

"kamu siapa..." cicitku sambil melangkah mundur karena pria itu mulai berjalan ke arahku tanpa menghilangkan seringai menyeramkannya.

NCT AS | NCT OT23Where stories live. Discover now