LUCAS AS [STRANGER]

39.4K 4.5K 420
                                    

aku mengerjap beberapa kali sebelum membuka kedua mataku, dan pandangan yang pertama kali tertangkap oleh netraku adalah sebuah ruangan yang lumayan luas, dengan warna hitam mendominasi.

tak lama kemudian, pintu ruangan ini terbuka dan menunjukkan seorang pria yang terlihat sangat asing dengan jira—putri kecilku—yang berada digendongannya.

"kamu udah bangun?" pria itu berjalan mendekatiku, lalu duduk disebelahku sebelum membawa jira yang terlihat habis menangis ke atas pangkuanku.

"mama." jira memanggilku dengan suara lirih, "hm?" aku menjawabnya, namun tidak untuk menatapnya.

wajah jira terlalu mirip dengan ayahnya, mantan suamiku. kami baru resmi bercerai beberapa jam yang lalu karena dia lebih memilih untuk hidup bersama wanita simpanannya.

"mama jangan sakit." tangan mungil jira mengusap pipiku dengan lembut, membuat air mata yang sedari tadi aku tahan menetes begitu saja.

aku memeluk tubuh putri kecilku dengan erat, merasa bersalah karena telah memberi luka sebesar ini pada jira yang bahkan masih berusia lima tahun.

"maafin mama, jira." jira, putri kecilku membalas pelukanku tak kalah erat. "mama jangan nangis, jira sama papa lukas gak akan ninggalin mama kayak papa jae."

aku terdiam ketika mendengar ucapannya, papa lukas?

"papa lukas?" aku mengusap wajahku, lalu menatap jira yang saat ini tengah tersenyum lebar, "iya, papa lukas."

belum sempat aku membuka suara, "papa lukas yang bantuin jira sama mama waktu kedinginan di halte, papa lukas juga bilang bakal jagain mama sama jira."

aku tertegun, hingga sebuah lengan kekar mengusap bahuku dengan lembut. membuatku langsung beringsut menjauh.

"aku lucas," ucap pria itu lalu mengecup pipi jira yang kini berada di atas pangkuannya.

"papa barunya jira." jira melanjutkan ucapan pria bernama lucas itu membuatku membelalak, sementara pria itu hanya terkekeh gemas.

"aku gak mau janjiin apapun, tapi aku bakal buktiin kalo aku bisa bikin kalian bahagia."

———

Sudah tiga minggu aku dan jira tinggal dirumah lucas, dan pria itu benar-benar menepati ucapannya.

jira terlihat jauh lebih bahagia ketika bersama lucas, tawa riang yang tak pernah ku lihat—ketika ia bersama ayah kandungnya—terukir begitu saja ketika ia bersama lucas.

"mama kenapa ngelamun?" lamunanku buyar ketika tangan kecil jira mengusap pipiku dengan lembut.

aku menatap jira, lalu melirik lucas—yang terlihat sama khawatirnya dengan jira—sekilas.

"mama gak papa." aku mengecup bibir jira sekilas, namun putri kecilku itu malah memajukan bibirnya dengan tatapan memelas.

"mama kangen papa jae, ya?" aku membelalak, lantas menggeleng cepat. "terus? mama mikirin apa?"

jira memiringkan kepalanya ke kanan seraya menatapku dengan mata bulatnya, membuatnya terlihat sangat menggemaskan.

"mama gak mikirin apa-apa, jira." aku menjawil hidung kecilnya, hingga ia memekik tak terima.

"jira, papa lukas boleh minta tolong?" tanya lucas membuat aku dan jira serentak menoleh ke arahnya.

"boleh dongg!" jira berseru senang, "tolong bilang ke bibi masak untuk makan malem, ya?"

"ayay captain!" jira melakukan pose hormat sebelum berlari ke arah dapur, meninggalkanku dan lucas yang tertawa gemas melihat tingkah lakunya.

lucas secara tiba-tiba mendekatkan tubuhnya dengan tubuhku, membuatku tersentak. "kamu mikirin apa?"

"aku gak mikirin apa-apa, lucas."

pria itu terlihat tersenyum ketika mendengar aku mengucapkan namanya, "aku seneng."

ucapan lucas berhasil membuatku mengernyit bingung. "seneng kenapa?" lantas terdiam ketika baru menyadari senyum lucas yang terlihat sangat manis.

"karena kamu nyebut nama aku." lucas tetap mempertahankan senyum manisnya, membuat jantungku berdetak jauh lebih cepat.

"kamu aneh," ucapku, lucas yang mendengar itu hanya terkekeh. lantas menarik tanganku untuk dibawa ke genggamannya.

"iya, aku aneh banget—"

"aneh karena hati aku lebih milih untuk jatuh sedalam-dalamnya sama wanita yang udah punya anak satu, daripada ribuan gadis yang ngantri untuk jadi pasangan aku."


NCT AS | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang