JAEHYUN AS [MODEL]

26.9K 4.3K 1.2K
                                    

"break lima belas menit!"

setelah fotografer berujar begitu, aku langsung menghampiri mas jaehyun yang sedang menunduk, mengatur napasnya.

"minum dulu, mas." aku memberikan sebotol air mineral untuknya, sebelum mengusap beberapa bulir keringat yang terdapat di pelipisnya.

sebagai model profesional, mas jaehyun terkadang terpaksa melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan. seperti saat ini, menaiki sepeda mengitari lapangan untuk mengiklankan salah satu produk minuman dari perusaahan cukup besar yang sudah mengontraknya.

walau tidak benar-benar mengitari seluruh lapangan ini. tapi tetap saja, syuting iklan beserta fotonya itu tidak hanya sekali take.

"kakinya jangan ditekuk mas, nanti kram." aku menarik kaki mas jaehyun agar lurus, lalu kembali mengarahkan kipas angin portabel yang aku genggam ke leher dan wajahnya.

"kurang dingin, dekkk," rengek mas jaehyun karena kipas angin portabel ini tidak aku atur di kecepatan paling tinggi.

"gak baik abis olahraga langsung angin-anginan, mas," ujarku berusaha bersabar. menjadi asisten pribadi mas jaehyun itu tidak mudah.

model yang orang-orang kenal sebagai sosok yang sangat dewasa dan penuh wibawa jika sedang serius itu sebenarnya sosok yang benar-benar manja dan suka merengek.

ia bahkan tidak membiarkanku tinggal sendiri, alias harus tetap di sisinya selama 24 jam. yang artinya aku tinggal satu atap dengannya.

ya.. walau tidak satu kamar tapi 'kan tetap saja itu bisa menimbulkan perspektif yang tidak-tidak dari orang lain.

"mas," panggilku memecah keheningan di antara kami.

"hmm," sahutnya malas, kini bayi besar itu sudah memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya di bahuku.

"kalo aku minta resign boleh gak?" tanyaku hati-hati. satu lagi, mas jaehyun itu lumayan sensitif, jika ada sesuatu yang tidak disukainya maka ia bisa merengut seharian.

mas jaehyun yang tadi memejamkan matanya langsung menatapku tajam, ia bahkan menarik kepalanya dari bahuku secepat kilat.

"kamu ngapain mau resign? mau nikah? kayak ada calonnya aja." ujarnya nyelekit.

aku mendelik. "enak aja, gini-gini ada juga ya yang dateng ke rumahku minta izin sama ibu buat minang aku," balasku kesal.

mas jaehyun mendecih pelan. raut wajahnya menunjukkan ketidaksukaan yang sangat kentara. "terus kamu mau nikah gitu?! kalo kamu nikah aku gimana?!"

aku mengernyit bingung. "gimana apanya? ya masa aku resign jadi asisten mas, mas ikut resign dari dunia model? 'kan gak mungkin."

decakan kesal terdengar dari bibir mas jaehyun. "bukan itu maksud mas! kalo kamu resign, yang ngurusin mas siapa?!"

eh? tumben banget dia nyebut dirinya sendiri dengan embel-embel 'mas'.

"ya.. nanti aku cariin asisten yang bakal gantiin aku deh," ucapku mengalah.

"gak! aku gak mau! aku maunya kamu. pokoknya aku gak mau yang lain. titik."

setelah itu mas jaehyun bangkit dari duduknya dengan wajah ditekuk, meninggalkanku di pinggir lapangan sisi kanan sendirian.

———

setelah kejadian kemarin, mas jaehyun benar-benar mendiamiku. ia bahkan tidak tersenyum dan mengucapkan terima kasih—sepertinya yang biasa ia lakukan—saat aku memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

NCT AS | NCT OT23Where stories live. Discover now