HAECHAN AS [SAHABAT]

59.7K 5.8K 776
                                    

"chan, diem gak!"

aku memijat pelipisku yang berdenyut nyeri karena suara ribut itu membangunkanku. saat ini kelas sedang jamkos dan haechan serta kawanan jametnya itu sedang melakulan konser abal-abal di depan kelas.

"kenapa lagi sih, nyaiii." aku meliriknya sinis lalu lebih memilih untuk keluar dari kelas dan menuju kantin.

setelah memesan batagor kesukaanku, aku memutuskan duduk di salah satu bangku yang terletak di pojok kantin.

aku mendongak ke atas seraya memejamkan mataku ketika seseorang menjambakku dengan tidak sopannya.

dia nancy.

gadis yang tergila-gila dengan haechan.

entah apa yang bagus dari lelaki gesrek itu? hingga membuat gadis yang menjambak rambutku ini tergila-gila dengannya.

aku menepis lengannya kencang, membuat gadis itu meringis.

meringis?

hei kepalaku bahkan rasanya ingin lepas tahu!?

dia menatapku tajam yang ku balas dengan tatapan datar, "jauhin haechan."

lo siapa amjinc!?

"lo siapanya emang?" tanyaku yang membuat ia langsung tersenyum masam.

"calon pacarnya," sahutnya lantang dengan dagu yang dinaikkan.

"ye," sahutku malas lalu kembali fokus dengan handphoneku. merasa diabaikan, nancy menggeram marah dan memanggil teman-temannya.

wow wow wow.

apakah akan terjadi pembullyan seperti di sinetron yang sering di tonton haechan?

"seret." ketiga temannya itu langsung menarikku dengan kasar, menyeret tubuhku menuju rooftop.

tubuhku di dorong dengan kasar ke arah kursi yang sudah tak terpakai. aku meringis ketika rasa nyeri mulai menjalar di punggungku.

temannya yang ku tahu bernama jooe itu mendekatiku, lalu langsung menarik rambutku kasar.

bahkan lebih kasar dari nancy.

aku memejamkan kedua mataku ketika air dingin menjalar dari kepalaku, diikuti oleh tepung tepung yang sengaja ditumpahkan di kepalaku.

hei, apa dia tidak sayang uang!?

tepung itu bahkan bisa digunakan untuk membuat kue.

dasar orang kaya, tidak tahu cara menggunakan tepung dengan benar ya!?

PLAK

satu tamparan lolos di pipiku membuat sudut bibirku mengeluarkan darah karena tamparannya tidak pelan.

kalau pelan tidak akan menimbulkan suara senyaring itu kan!?

aku hampir hilang kesadaran ketika ketiga teman nancy itu menendang tubuhku tanpa rasa kasihan.

dan pandanganku benar-benar menggelap ketika jooe memukul punggungku dengan balok kayu yang entah bagaimana bisa berada di rooftop khusus siswa.

———

aku mengerjap beberapa kali, dan netraku langsung tertuju langit-langit dan ruangan serba putih.

apa aku sudah berada di surga?

kalau benar aku akan berterima kasih pada nancy dan kawan-kawannya.

aku menoleh ketika merasa tanganku sangat berat, lalu memutar bola mataku malas.

okey sepertinya aku terlalu bermimpi untuk masuk surga, padahal aku tidak pernah absen mengumpat. dan aku berharap masuk surga?!

cih, yang benar saja.

aku menarik tangan kananku yang dijadikan bantal oleh sahabat biadabku ini, haechan.

lelaki ini memang tidak pernah tahu tempat ya?

haechan langsung terbangun ketika aku menarik tanganku, dengan wajah bangun tidurnya itu dia langsung menangkup wajahku.

"lo gak papa kan?"

aku babak belur dan dia masih bertanya?!

dimana akal sehatmu, sahabat?

"menurut lo?" haechan menggaruk tengkuknya lalu kembali duduk di kursi samping ranjangku.

tangannya menggenggam tangan kananku yang tidak di infus.

"maaf," gumamnya dengan kepala menunduk, sepertinya dia merasa bersalah.

"hm," dehemku seraya bergerak gelisah, mencari posisi yang lebih nyaman.

jooe sialan! punggungku rasanya ingin hancur saat ini.

"maafin gua." aku menatapnya yang juga menatapku dengan sendu.

"gua bener-bener minta maaf kali ini." aku memutar bola mataku malas.

dan langsung melotot ketika haechan mencium—lebih tepatnya mengecup bibirku.

"LO BARU BANGUN TIDUR YA BANGSAT!"


NCT AS | NCT OT23Where stories live. Discover now