JISUNG AS [ADIK TIRI]

55.3K 6.2K 978
                                    

"makanya gak usah banyak tingkah!"

aku menunduk ketika mendengar bentakan jisung—adik tiriku—yang sangat nyaring. karena aku tidak sengaja menumpahkan susu di meja belajarnya membuat semua kertas yang berada di sana basah.

"keluar!" aku menunduk lalu berjalan keluar dari kamarnya yang berada tepat di samping kamarku.

sudah hampir tiga bulan ayahnya menikah dengan ibuku, dan selama itu pula ia bersikap kasar dan tidak baik padaku.

aku tidak tahu apa penyebab jisung sangat membenciku dan tidak mau menganggapku sebagai kakaknya.

padahal ayahnya menyayangiku tanpa membeda-bedakan aku dan jisung.

———

malam ini aku sedang berada di balkon kamarku, menatap langit malam yang terlihat mendung dengan tatapan sendu.

tak lama kemudian, hujan turun dengan deras membuat lantai balkon yang sedang aku duduki basah.

aku masih berada disana, enggan beranjak. walau aku tahu aku akan terkena demam nantinya.

jisung tak sengaja melihatku yang berada di balkon karena pintu kamarku sengaja aku buka.

adikku itu langsung masuk dan menarik lenganku dengan kasar.

"gak usah nyari perhatian deh!" sentaknya padaku, aku mendongak menatap matanya yang terlihat marah lalu kembali menunduk.

"ayah sama ibu lagi honeymoon, kalo lo sakit gua yang susah tau gak!?"

aku tetap diam, mendengarkannya yang masih membentakku dengan kata-kata kasarnya.

"HATCHIM!" dia berhenti membentakku saat mendengar aku bersin.

"ck, baru juga dibilang," decaknya kesal

"ganti baju sana!" sentaknya lalu keluar dari kamarku seraya membanting pintu dengan kasar.

aku menangis dalam diam, lalu masuk ke dalam walk in closet dan mengambil sepasang piyama berwarna hitam polos.

setelah mengganti pakaian, aku langsung merebahkan tubuhku yang terasa berat ke atas kasur.

"makan." aku yang hampir tertidur, tersentak ketika jisung menaruh piring di atas nakas samping ranjangku dengan kasar.

"nanti," lirihku

jisung berdecak lalu membantuku untuk bersandar pada kepala ranjang, dan menyodorkan sesendok bubur yang aku pastikan adalah buatan bibi.

aku menerima suapan demi suapan yang ia berikan, hingga rasa mual memenuhi perutku.

"udah." jisung menaruh piring itu di atas nakas, lalu menyuruhku untuk kembali tertidur setelah membantuku meneguk air putih.

aku hampir tertidur ketika merasa kain basah menempel di dahiku, diikuti oleh benda kenyal yang menempel di pipi kananku.

———

aku mengerjap beberapa kali ketika cahaya matahari menggangu tidurku dari sela-sela gorden yang masih tertutup. aku mengernyit ketika bagian pinggang dan kakiku terasa berat.

aku menoleh dan mendapati jisung yang tertidur seraya memelukku dari belakang.

seulas senyum kecil terbit di bibirku ketika merasa jisung kembali memelukku erat dengan wajah yang ia sembunyikan di ceruk leherku.

aku berbalik membuatnya menggeliat tak nyaman dan kembali tertidur karena aku dengan cepat mengusap kepalanya.

adikku ini menyembunyikan wajahnya di dadaku, membuatku kembali mengusap rambutnya dengan lembut.

aku benar-benar merasa memiliki adik setelah tiga bulan lamanya.

dan senyumanku semakin melebar ketika mendengar gumamannya.


"jisung sayang kakak."


NCT AS | NCT OT23Where stories live. Discover now